Jakarta (ANTARA News) - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) kemungkinan akan menghadiri penutupan Muktamar VIII PPP di Surabaya pada Jumat (17/10) malam.

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo usai menghadiri pembukaan Muktamar VIII PPP di Surabaya, Rabu, mengatakan kemungkinan presiden terpilih Joko Widodo atau wakil presiden terpilih Jusuf Kalla akan menghadiri penutupan Muktamar VIII PPP.

Kemungkinan hadirnya Joko Widodo atau Jusuf Kalla pada penutupan Muktamar VIII PPP di Surabaya itu semakin menguatkan isyarat bahwa PPP akan mendapat kursi menteri di kabinet, dan akan "pindah" dari koalisi merah putih (KMP) ke koalisi Indonesia hebat (KIH).

Namun ketika hal ini ditanyakan, Tjahjo Kumolo mengelak.

Menurut Tjahjo, kemungkinan hadirnya Joko Widodo atau Jusuf Kalla hanya untuk menyukseskan muktamar. "Kami belum bisa memastikan, apakah PPP akan mendapat kursi di kabinet atau tidak. Kami juga belum bisa memastikan, apakah PPP akan bergabung ke KIH," katanya.

Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan ini menegaskan, PDI Perjuangan sejak awal sudah menerapkan komitmen dengan partai-partai politik pendukung pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, bahwa mendukung capres-cawapres tidak ada "bargaining" jumlah kursi menteri.

"Kalau nantinya, partai pengusung pasangan capres-cawapres dapat kursi menteri, itu karena perkembangan politik dan hal itu adalah hak presiden terpilih," katanya.

Sebelumnya, presiden terpilih Joko Widodo pernah menyebutkan, jika PPP bergabung dengan KIH sebelum pelantikan presiden, maka akan mendapat satu posisi menteri di kabinet mendatang.

Apakah kemungkinan kehadiran Joko Widodo pada penutupan Muktamar VIII PPP di Surabaya itu ada kaitannya dengan pernyataan sebelumnya, hal ini menjadi tanda tanya.

Pada pembukaan Muktamar VIII PPP di Surabaya, hadir para undangan antara lain Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo, Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem Patrice Rio Capela, dan Ketua DPP Partai NasDem Ferry Mursidan Baldan.

(R024/E005)

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014