"Delica ini all in one karena perpaduan MPV dan SUV, sesuai kondisi daerah di Riau, apalagi ground clearance paling tinggi di kelasnya dan suspensi bagus, MPV-MPV lain belum seperti ini," kata General Manager Asisten Presiden Direkur Keuangan dan VAP PT Suka Fajar Nila Riana usai acara peluncuran Mitsubishi Delica di Hotel Labersa, Pekanbaru, Rabu (15/10) malam.
"Delica tampil lebih dulu mengabungkan antara MPV dan SUV. Maka kita optimistis karena infrastruktur di Riau dari kota ke kota lain cukup jauh, medannya penuh tantangan, sehingga Delica bisa mudah diterima oleh masyarakat," jelasnya.
Menurut Nila sebagai tahap awal, PT Suka Fajar dan PT Pekan Perkasa Berlian Motor akan menjual lima unit Delica setiap bulan.
Tidak hanya membidik masyarakat atau penggemar MPV di Riau, lanjut Nila, akan tetapi mereka juga sudah membuat strategi untuk memasarkan Delica di niche market, sebagai target market yang sangat spesial, misal di perhotelan dan perusahaan," kata Nila.
"Kami akan ke perusahaan-perusahaan yang intensitas mobilitasnya besar, misal Chevron. Perusahaan yang tidak hanya di satu tempat saja, ada di beberapa lokasi jadi Delica bisa dipakai oleh perusahaan dimana bisa membawa pegawainya dari satu perusahaan ke perusahaan lain," tambahnya.
Pekanbaru menjadi tempat peluncuran Delica pertama dari rangkaian di Sumatera. Pekanbaru dipilih sebagai tempat pertama karena pertumbuhan untuk pasar Mitsubishi di Riau sangat bagus terutama untuk kendaraan penumpang. Plt Gubernur Riau yang turut hadir dalam acara peluncuran Delica, Arsyad Juliandi Rachman mengatakan bahwa penduduk di Riau cukup padat dan banyak yang pendapatannya cukup baik.
"Riau ini sangat padat, di daerah transmigran, kita bisa lihat berbagai macam mobil. Di Pekanbaru kadang-kadang masyarakat beli mobil bawa uang di karung. Mereka banyak uang sehingga dengan pertumbuhan Riau seperti ini maka menjanjikan produk-produk otomotif yang ada di Indonesia," kata Arsyad.
Pada acara peluncuran Delica itu, terdapat penawaran harga spesial untuk Delica yang normalnya dijual Rp420 juta (potongan Rp5 juta dari Rp425 juta), menjadi seharga Rp415 juta. (M047)
Pewarta: Monalisa
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
