New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street mengakhiri hari perdagangan bergejolak pada Rabu (Kamis pagi WIB) di posisi merah, sedikit menguat dari penurunan tengah hari yang dipicu oleh kekhawatiran atas pelemahan ekonomi global dan wabah Ebola.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 173,45 poin (1,06 persen) menjadi ditutup pada 16.141,74. Indeks saham unggulan atau blue-chip ini telah jatuh lebih dari 400 poin di awal sesi, lapor AFP.

Indeks S&P 500 yang berbasis lebih luas turun 15,21 poin (0,81 persen) menjadi berakhir di 1.862,49, sedangkan indeks komposit Nasdaq kehilangan 11,85 poin (0,28 persen) pada 4.215,32.

Indeks-indeks utama berada di wilayah negatif sepanjang sesi, karena ayunan-ayunan di saham disertai dengan langkah besar di pasar lain. Pasar ekuitas di Inggris, Prancis dan Jerman ditutup lebih dari dua persen lebih rendah, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS juga tenggelam di bawah acuan utama sebelum menguat.

"Kami belum melihat tingkat volatilitas ini sejak 2011," kata Tyson McCabe, direktur senior jasa konsultasi di Nasdaq.

"Ada begitu banyak poin data yang berbeda datang, ada Ebola atau beberapa poin data AS yang lemah, bahwa pelaku pasar benar-benar kesulitan dengan di mana mendapatkan dan membaca mereka."

Saham-saham turun tajam segera setelah pasar dibuka menyusul laporan mengecewakan pada penjualan ritel dan harga produsen AS.

Pasar ekuitas kemudian mengurangi kerugian mereka, tetapi jatuh lagi pada tengah hari segera setelah pejabat kesehatan AS memperingatkan lebih banyak kasus potensial Ebola setelah kesehatan kedua pekerja perawatan di Dallas didiagnosis terkena virus.

Saham mulai pengupas kerugian mereka lagi segera setelah laporan Beige Book Federal Reserve mengatakan ekonomi AS terus tumbuh pada sekitar laju moderat yang sama dari beberapa bulan terakhir.

Pergerakan tiba-tiba pasar terangkat beberapa investasi, seperti Russell 2000, indeks saham berkapitalisasi kecil yang diawasi ketat, yang naik 1,0 persen.

Tetapi "ada yang lebih negatif daripada positif," kata McCabe.

Bank of America turun 4,6 persen setelah melaporkan kerugian kuartal ketiga 70 juta dolar AS, karena biaya 5,3 miliar dolar AS pada biaya hukum menyusul penyelesaian surat berharga berbasis KPR atau hipotek.

Ekuitas keuangan lainnya menderita kerugian mendalam, termasuk anggota Dow JPMorgan Chase (-4,2 persen), Citigroup (-3,5 persen) dan Wells Fargo (-2,0 persen).

Anggota Dow, Wal-Mart Stores turun 3,6 persen setelah memotong proyeksi penjualan setahun penuh menjadi dua hingga tiga persen dari kisaran sebelumnya tiga sampai lima persen.

Harga obligasi melompat lebih tinggi. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun turun menjadi 2,09 persen dari 2,21 persen pada Selasa, setelah sebelumnya jatuh di bawah dua persen untuk pertama kalinya selama sesi perdagangan sejak Juni 2013.

Pada obligasi 30-tahun turun menjadi 2,88 persen dari 2,96 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014