....evaluasi dan koreksi yang harus kita kelola bersama"
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan masih ada pekerjaan rumah (PR) yang belum selesai yang dapat dilanjutkan oleh pemerintahan mendatang di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Joko Widodo.

"Kita juga harus mengakui ada pekerjaan rumah yang belum selesai," kata Presiden Yudhoyono dalam Sidang Kabinet Paripurna Diperluas yang digelar di Gedung Utama Kementerian Sekretariat Negara di Jakarta, Kamis.

Presiden memaparkan, pekerjaan rumah yang belum selesai antara lain adalah reformasi birokrasi termasuk tata kelola pemerintahan yang baik serta pencegahan dan pemberantasan korupsi.

Yudhoyono mengemukakan, awalnya hal tersebut dapat diatasi dalam jangka waktu lima atau 10 tahun, tetapi ternyata tidak cukup hanya mengubah dari segi struktural.

Presiden menuturkan, dibutuhkan adanya perubahan perilaku dan budaya yang memerlukan "beberapa dekade untuk mengubah itu".

Ia juga mengemukakan, dengan diberlakukannya sistem desentralisasi memang di satu sisi telah mendekatkan rakyat dengan pemimpin lokal, namun terdapat sejumlah ekses dengan munculnya aturan di daerah yang dinilai malah bertentangan dengan semangat mengembangkan ekonomi daerah.

"Karena itu perlu sinkronisasi, evaluasi dan koreksi yang harus kita kelola bersama," katanya.

Yudhoyono berpendapat, hal yang sama juga serupa dengan masuknya era demokratisasi yang merupakan hal yang bagus karena saat ini merupakan era keterbukaan di dalam masyarakat.

Namun, lanjutnya, demokrasi juga harus dapat melahirkan tidak hanya kebebasan tetapi juga keamanan dalam saat yang bersamaan, serta kepatuhan atas pranata hukum.

"Kalau tidak, maka sering terjadi gejolak dan ekstremnya bisa anarki," jelasnya.

Di sisi lain, bila hanya mengutamakan penegakan aturan hukum maka bisa berpotensi mematikan demokrasi dan melahirkan tiran.

Untuk itu, Presiden Yudhoyomo menginginkan berbagai pihak memahami nilai-nilai universal demokrasi dan menggabungkannya dengan kearifan lokal.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014