Yokohama (ANTARA News)  - Suatu gedung berlantai lima seluas 5.200 meter persegi  Yokohama, Jepang,  "menceritakan" dengan detail sejarah dan perkembangan media massa di Negeri Sakura itu.

Museum Surat Kabar Jepang adalah bagian dari Gedung Pusat Komunikasi dan Media Yokohama.

Letaknya berdekatan dengan gedung Museum Budaya Eurasia dan Museum Sejarah Kota Urban Yokohama.

Ketiga bangunan museum tersebut berseberangan dengan stadion sepa kbola Yokohama Stadium.

Setelah masuk melalui pintu utama, tepat di lobi museum, pengunjung akan dihadapkan oleh sebuah mesin cetak besar dengan tinggi yang mencapai dua lantai.

Tampak beberapa karat dan warna yang sudah menguning pada beberapa bagian mesin cetak.

Cerita sejarah surat kabar Jepang berada di lantai tiga, ketika koran Jepang pertama diterbitkan pada tahun 1871 saat Jepang masih berada pada Dinasti Edo.

Pada saat itu namanya adalah Kawara-ban, berisi informasi mengenai bencana yang ditulis di kertas dan disebarkan secara langsung kepada masyarakat.

Pengunjung diarahkan melewati lorong yang sengaja disusun mulai dari lahirnya surat kabar harian pertama, kemudian berkembang dan terus berkembang hingga beralih ke era yang lebih modern.

Tak hanya surat kabar antik, ada juga berbagai alat kerja jurnalis masa silam seperti mesin ketik, kamera, serta berbagai jenis mesin cetak.

Satu hal yang paling berbeda adalah tampilan surat kabar yang tidak dicetak oleh mesin, melainkan ditulis tangan oleh wartawannya sendiri.

"Pada 2011 Jepang dilanda bencana gempa hebat, mesin cetak koran rusak sehingga wartawan menulis sendiri beritanya menggunakan tulisan tangan. Ini berlangsung selama enam hari," kata Manager Museum Surat Kabar Jepang Koji Akagi.


Bervariasi

Media penyampaian kisah sejarah media massa pun dibuat bervariasi.

Tak hanya lewat benda bersejarah dan keterangan di dekatnya, melainkan beberapa diorama dengan tampilan yang dibuat menarik.

Naik ke lantai lima, pengunjung akan dibawa pada nuansa yang berbeda yaitu ruang pamer media massa Jepang di era modern.

Di lantai lima tersebut ada beberapa gambar proses kerja wartawan yang dibuat tampak tiga dimensi.

Replika ruang redaksi surat kabar pun juga ditampilkan untuk memberi pengetahuan pada masyarakat yang masih awam dengan dunia Jurnalistik.

Di sini alat kerja wartawan yang dipamerkan sudah menginjak era modern. Kamera digital, OB Van, serta alat-alat pemancar untuk jurnalistik elektronik.

Pada bagian ini juga diperkenalkan jenis-jenis media massa yang ada mulai dari surat kabar, televisi, radio, hingga kantor berita.

Museum ini menampilkan berbagai macam surat kabar dan kantor berita ternama di seluruh dunia.

Harian Kompas dan Lembaga Kantor Berita Nasional Antara pun dapat ditemui di sini.

Museum Surat Kabar yang berdiri mulai tahun 2000 itu dibangun oleh Japan Newspaper Publisher and Editors Association atau dalam bahasa Jepangnya Nihon Shinbun Kyokai.

Asosiasi tersebut menaungi 130 perusahaan pers di Jepang. Mulai dari 22 stasiun televisi, 104 surat kabar lokal dan nasional, serta empat kantor berita. Asosiasi ini juga yang membangun Pusat Komunikasi dan Media Jepang.

Oleh Aditya Ramadhan
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014