Jadi bukan hanya pesawat kami (yang sering rusak)"
Wina (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry terpaksa naik lagi penerbangan komersial dari Wina Kamis waktu setempat setelah pesawat khusus Angkatan Udara yang biasa ditumpanginya mengalami kerusakan untuk keempat kalinya selama tahun ini.

Setelah pembicaraan maraton mengenai program nuklir Iran di ibukota Austria, Rabu, rombongan Kerry yang terdiri dari 40 staf Departemen Luar Negeri dan wartawan keluar dari hotel mereka sebelum fajar menyingsing Kamis ketika ada kabar Boeing 757 pengangkut mereka kembali harus mendapat perawatan.

Masalahnya ada tangki bahan bakar yang bocor sehingga pesawat mengeluarkan bau menyengat bahan bakar pesawat dan pesawat itu harus diparkir semalaman di Wina.

Sejak menjabat Menteri Luar Negeri pada Februari 2013, Kerry sudah terbang sejauh 911 ribu kilometer ke seluruh dunia dan mengunjungi 55 negara yang memiliki perbedaan waktu dengan AS, dan menghabiskan 249 hari berada di udara.

Dia tengah berusaha menyamai pendahulunya Hillary Clinton yang telah terbang sejauh sejuta mil selama empat tahun jabatannya dan mengunjungi 112 negara yang adalah rekor di AS.

Tetapi meskipun operasi logistik direncanakan dengan sangat matang untuk mengantarkan Kerry dan stafnya, agen pengawalnya serta wartawan dari satu negara ke negara lainnya, tahun ini dia ditimpa oleh sejumlah kesalahan yang membuatnya frustasi.

Kerry tidak takut untuk terbang dengan pesawat komersial, kata juru bicaranya Jen Psaki.

Tetapi itu berarti dia harus rela terbang selama sembilan jam, kehilangan komunikasi yang aman yang membuatnya tetap terhubung dengan para pemimpin dunia dan Gedung Putih kendati selagi berada di udara.

Lalu, satu kesalahan teknis terbaru ini menjadi sangat memalukan bagi Amerika.

Agustus silam, Kerry dipaksa menggunakan pesawat komersial dengan lama terbang sembilan jam untuk kembali ke Washington dari Hawaii ketika pesawatnya mengalami gangguan listrik.

Belum lama tahun ini, sebuah transponder baru harus diterbangkan dari Amerika Serikat ke Swiss manakala di tengah pembicaraan mengenai konflik Suriah Januari lalu pesawatnya harus di-grounded.

Dan di London pada Maret, gangguan mesin serupa dengan tergesa-gesa diatasi.

Kerry berada di Wina untuk mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Cathy Ashton mengenai program nuklir Iran.

Zarif terkekeh-kekeh ketika tahu pesawat Kerry di-grounded karena gangguan mesin. "Jadi bukan hanya pesawat kami (yang sering rusak)," kata dia dalam laman berita al-Monitor seperti dikutip AFP.

Sementara itu keterangan berdasarkan surat undangan kepada media massa, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, mengungkapkan bahwa John Kerry akan berada di Jakarta pekan depan, kemungkinan berkaitan dengan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo - Jusuf Kalla.







Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014