Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Pangi Sarwi Chaniago, mengatakan bahwa Prabowo Subianto telah mewariskan tradisi politik yang baik di Tanah Air dengan menemui presiden terpilih Joko Widodo.

" Pertemuan kedua calon presiden yang sama-sama bersaing pada pilpres lalu perlu diapresiasi, ini tradisi politik yang baik dan harus diwariskan kedepan," kata dia di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, fenomena ini tidak terjadi pada Pilpres 2009 antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri.

Pertemuan kedua tokoh menyiratkan hubungannya telah cair, dalam hal ini juga ingin memberikan pesan Prabowo telah legowo dan menjadi pribadi yang negarawan, kata dia.

Ia mengatakan, walaupun pertemuan itu baru terjadi beberapa waktu menjelang pelantikan Joko Widodo sebagai Presiden RI 2014-2019, ini menunjukan proses transisi kepemimpinan yang cukup baik.

Namun, yang perlu diperhatikan bukan berarti sikap politik Koalisi Merah Putih di parlemen akan otomatis berubah.

Dapat dipastikan Koalisi Merah Putih akan tetap solid dan kritis sebagai penyeimbang di parlemen karena mereka tidak mendapatkan apa-apa, kata dia.

Tetapi, gesekan antarpendukung kedua calon presiden itu dipastikan akan berkurang dan lebih mencair karena kedua tokoh puncak sudah bertemu dan mencairkan ketegangan yang terjadi selama ini, katanya.

Ia menambahkan, belajar dari tradisi politik di Amerika Serikat antara Barak Obama dengan Jhon McCain. Usai Obama ditetapkan sebagai pemenang, McCain langsung memberikan selamat dan mengajak semua pihak bersama-sama menggerakan roda pembangunan.

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014