Incheon (ANTARA News) - Tiga atlet Indonesia dari cabang olahraga atletik terhadang klasifikasi kecacatan oleh panitia penyelanggara pada Asian Paragames 2014 di Incheon, Korea Selatan.

Pelatih Atletik Indonesia Waluyo di Incheon, Korea Selatan, Jumat, menyebutkan nama sejumlah atlet itu, yakni Famini (lempar lembing, lempar cakram, dan tolak peluru putri), Rasidi (lari 100 dan 200 meter serta lompat jauh), dan Ojah Firmansyah (lari 100 dan 200 meter serta estafet).

Menurut dia, mereka diragukan oleh panitia penyelenggara sehingga klasifikasi berikutnya akan dilakukan setelah perlombaan.

"Kami tetap memainkan mereka. Saat itu biarlah panitia yang memutuskan karena persoalan seperti ini sering muncul pada event paragames," katanya.

Akan tetapi, lanjut dia, pada ASEAN Paragames 2013 Myanmar mereka bisa tampil dan berhasil menyumbangkan medali emas bagi Indonesia.

"Mereka tetap sah sebagai peraih emas di Myanmar dan itu persoalan di paragames mengingat petugas yang melakukan klasifikasi berbeda dari satu event ke event yang lain," katanya.

Ia mengakui Indonesia berharap banyak pada Ojah Firmansyah untuk meraih medali emas di nomor andalannya, yaitu lari 100 dan 200 meter kelompok T44, mengingat catatan waktu terbaik yang bersangkutan melebihi catatan waktu peraih medali emas di Asian Paragames.

Waluyo menyebutkan catatan waktu terbaik Ojah saat berlatih bisa menembus 11,09 detik, sedangkan catatan waktu untuk meraih medali emas rata-rata antara 11,70 dan 11,80 detik.

Cabang olahraga atletik pada Asian Paragames di Korea Selatan ini menerjunkan 15 atlet yang terdiri atas satu perempuan dan 14 laki-laki.

"Saat ini mereka dalam kondisi siap untuk berlomba demi bangsa dan negara Indonesia," katanya.

Indonesia juga berpeluang meraih medali untuk nomor estafet beregu putra dengan mengandalkan pada kuartet Setyo Budi Hartanto, Martin Losu, Wagiyo, dan Rusidi.

Sebenarnya, kata dia, komposisi untuk nomor estafet adalah Setyo Budi Hartanto, Martin Losu, Rusdiyanto, dan Rasidi.

"Posisi Rusdiyanto digantikan Wagiyo karena yang bersangkutan naik dari kelompok T45 ke T46," katanya.

Menyinggung soal peluang pelari Martin Losu yang turun di nomor lari 100 dan 200 meter kelompok T44 mengingat yang bersangkutan adalah peraih tiga medali emas pada ASEAN Paragames di Myanmar 2013, dia mengatakan, untuk nomor perorangan, memang Martin tidak ditarget karena persaingannya ketat, terutama datang dari Tiongkok.

"Kita hanya menargetkan Martin Losu di nomor estafet. Kalau untuk tingkat ASEAN, mungkin Martin bisa. Akan tetapi, untuk tingkat Asia tampaknya persaingannya sangat ketat," katanya.

(H015/D007)

Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014