Metode Jokowi bersifat tertutup
Jakarta (ANTARA (News) - Dahlan Iskan diprediksi tetap jadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), begitu pula Lukman Hakim Saifuddin diperkirakan tidak digeser dari kursi Menteri Agama di Kabinet Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Lembaga survei Indo Barometer merilis prediksi dua nama menteri di era Kabinet Indonesia Bersatu jilid II itu bakal tetap di posnya masing-masing walaupun terdapat beberapa kandidat lain yang berpeluang mengganti.

Untuk posisi Menteri BUMN, diprediksi Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia, Ignasius Jonan, dan Ketua Tim Transisi Rini Soewandi berpeluang menggantikan Dahlan Iskan (Baca juga: Dahlan Iskan siap kampanye untuk Jokowi di Ngawi).

Sedangkan untuk Menteri Agama, Lukman diprediksi bersaing dengan tokoh Nahdhlatul Ulama (NU) Ali Maschan Moesa dan mantan Wakil Gubernur Aceh M Nazar.

Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, mengatakan bahwa metode seleksi menteri gaya presiden terpilih Joko Widodo berbeda dengan pola Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang relatif terbuka.

"Metode Jokowi bersifat tertutup, karena masyarakat tidak mengetahui siapa saja calon menteri yang diseleksi Jokowi," kata M Qodari melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.

Menurut Qodari, metode Jokowi memiliki kelebihan karena calon yang gagal tidak merasa dipermalukan bila batal jadi menteri dan unsur sensasinya bisa diminimalisir.

"Namun metode ini memiliki kelemahan karena tidak bisa menarik masukan dan penilaian yang maksimal dari masyarakat dan media," kata Qodari.

Indo Barometer memprediksi Kabinet Jokowi akan diperkuat dengan 38 menteri dan jabatan setingkat menteri.

Menurut versi ini, terdapat 15 nama calon menteri yang berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Selain itu, enam nama calon menteri berasal dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), empat nama dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem), tiga nama dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan dua nama dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014