enatalaksanaan kanker terintegrasi antara Indonesia dan Singapura ini dilakukan karena antusias pasien kanker dari kita yang berobat ke Singapura saat ini masih tinggi,"
Jakarta (ANTARA News) - Dalam waktu dekat Indonesia dan Singapura akan melakukan penatalaksanaan kanker terintegrasi kata Sekretaris Jakarta Megapolitan Hematologi-Medical Oncology Forum (JAMHEMOF) 2014 Dr Nadia Ayu Mulansari.

"Penatalaksanaan kanker terintegrasi antara Indonesia dan Singapura ini dilakukan karena antusias pasien kanker dari kita yang berobat ke Singapura saat ini masih tinggi," kata Nadka Ayu Mulansari di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan supaya pengobatan kanker warga Indonesia bisa terintegrasi dengan baik di Singapura maka dilakukan penatalaksanaan ini.

"Dan untuk membahas hal ini kami adakan sebuah diskusi tentang formula integrasi yang sesuai antara kedua belah pihak di Jakarta, pada tanggal 17 hingga19 Oktober 2014 nanti," katanya.

Menurur dia, pada kegiatan tersebut akan hadir perwakilan dari Divisi Hematologi Onkologi Medik IPD Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan sejumlah dokter dari Singapura.

Ia mengatakan, selama ini sering terjadi peristiwa pasien kanker yang pulang dari berobat di Singapura tidak membawa medical record.

Hal ini, kata dia, tentu membuat dokter di Indonesia menjadi bingung ketika akan memberikan pertolongan medis kepada pasien tersebut.

"Sebenarnya dengan adanya kejadian tersebut maka pasien akan sangat dirugikan. Karena ini bisa menjadi kendala si pasien ketika berobat di sini (Indonesia)," katanya.

Pihaknya menuturkan dengan adanya penatalaksanaan kanker terintegrasi ini mama diharapkan dokter di Singapura dan Indonesia secara langasung akan saling terhubung, serta memberikan informasi medical record pasiennya.

Sementara itu, Spesialias Penyakit Dalam, Hematologi-Onkologi Medik RSCM Jakarta Dr dr Djumhana Atmakusuma menambahkan penatalaksanaan kanker terintegrasi ini adalah langkah untuk mengembangkan dan membangun perawatan terintegrasi bagi pasien kanker.

"Ini juga erat kaitannya dengan Jaminan Kesehatan Nasional yang diluncurkan pada awal tahun ini," kata Djumhana.

Ia menuturkan saat ini komunikasi antara dokter di Indonesia dan Singapura lumayan baik dalam hal pengobatan dan perawatan pasien.

"Sehingga kami berharap dengan adanya kerjasama ini bisa memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pasien Indonesia yang berobat ke Singapura," katanya.

(SDP-62/S025)

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014