Paris (ANTARA News) - Reformasi yang diusulkan oleh pemerintah Prancis untuk mengatasi ekonomi yang suram akan membantu mempercepat pertumbuhan kekuatan utama Eropa itu sebesar 0,3 persen per tahun selama lima tahun, Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) mengatakan, Jumat.

Dalam laporannya berjudul "reformasi struktural Prancis, dampak pada pertumbuhan dan pilihan untuk masa depan," lembaga riset atau think-tank yang berbasis di Paris itu melihat usulan Pemerintahan Sosialis tersebut akan memperkuat perekonomian yang sedang sakit, terutama dengan memangkas 30 miliar euro (38,31 miliar dolar AS) dalam biaya penggajian, meningkatkan output nasional Prancis sebesar 0,4 persentase poin selama 10 tahun.

Dengan tujuan tersebut, OECD merekomendasikan pelaksanaan "pakta tanggung jawab" dan reformasi untuk menyederhanakan prosedur administratif serta menghilangkan hambatan peraturan untuk daya saing di jaringan distribusi gas dan listrik untuk menciptakan dinamisme.

"Semua tindakan ini ... akan memulihkan kepercayaan dan iklim investasi yang baik," katanya.

Namun, pihaknya menyerukan kaum Sosialis yang berkuasa untuk mereformasi kebijakan kesejahteraan dan sistem pendidikan untuk menghidupkan kembali pasar kerja domestik dan memperbaiki tata kelola.

Menyeru reformasi ekonomi Prancis, Sekretaris Jenderal OECD Angel Gurria menekankan bahwa "pemulihan yang lama ditunggu-tunggu bisa dipercepat hanya dengan reformasi lebih lanjut untuk terus memulihkan kepercayaan, meningkatkan produktivitas dan meningkatkan daya saing."

"Menempatkan ekonomi Prancis pada jalur pertumbuhan yang lebih kuat membutuhan penguatan kembali reformasi struktural yang telah dimulai sejak 2012," tambahnya.

Dalam estimasi untuk 2014, OECD memperkirakan produk domestik bruto Prancis akan meningkatkan sebesar 0,4 persen sebelum bertumbuh satu persen pada tahun depan, demikian laporan Xinhua.

(Uu.A026)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014