senjata sangat terbatas dan disimpan. Akan dikeluarkan bila diperlukan"
Jakarta (ANTARA News) - Pangdam Jaya Mayjen Agus Sutomo, Sabtu, mengatakan selama acara pengucapan sumpah presiden dan wakil presiden terpilih, TNI telah menyiapkan langkah-langkah namun tidak akan menggunakan senjata kecuali terpaksa.

"Kita semua gunakan Pengendalian Huru Hara (PHH), senjata sangat terbatas dan disimpan. Akan dikeluarkan bila diperlukan," kata Agus Saat menghadiri gladi resik pengucapan sumpah presiden dan wakil presiden di Gedung Nusantara, Jakarta, Sabtu.

Menurut Agus, pengamanan VVIP akan diberikan kepada Presiden dan keluarga, Wakil Presiden dan keluarga, tamu-tamu negara setingkat kepala negara pemerintahan dan keluarganya di Indonesia.

"Itu  jadi tanggung jawab TNI dibantu kepolisian. Untuk pengamanan VIP seperti Ketua MPR, DPR, dan lain sebagainya dijaga oleh Kepolisian dan dibantu oleh TNI. Ring 1 tanggung jawab tertingginya adalah Panglima TNI," kata Agus.

Juga, kata Agus, TNI melakukan evakuasi taktis dan medis bila terjadi masalah dan ancaman terhadap VVIP.

"Yang paling berperan Paspamres. Sedangkan untuk analisis intelijen, selalu dibuat rencana pengamanan dan perkiraan intelijen. Kegiatan pengamanan VVIP selalu dibuat perkiraan intelijen,"  jelas Agus.




Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014