Jakarta (ANTARA News) - Mitsubishi Delica meramaikan persaingan kendaraan serbaguna (MPV) segmen menengah sejak diperkenalkan pada 18 September di Indonesia International Motor Show 2014.

Dengan mengusung konsep Sport Utility MPV, Delica ingin bersaing dengan MPV di segmen menegah seperti Nissan Serena, Mazda Biante, dan Toyota Nav1.

Delica diunggulkan sebagai MPV yang tidak hanya nyaman untuk digunakan di jalanan perkotaan tetapi dapat diandalkan di jalan-jalan semi-offroad dengan ground clearance yang tertinggi di kelasnya.

ANTARA News berkesempatan mencoba Delica melalui rute Padang-Bukittinggi-Pekanbaru.

Rute yang diambil memiliki beragam jenis medan yang harus ditempuh, mulai dari jalan pegunungan menanjak dan menurun, jalan perkotaan hingga semi-off road pinggir kota.

Konvoi tidak hanya diikuti oleh para wartawan tetapi juga pereli nasional Rifat Sungkar, yang juga brand ambassador dari Mitsubishi Motors.

Perjalanan dimulai Senin (13/10) dari Padang Sumatera Barat melewati jalan-jalan perkotaan yang tidak banyak tantangan.

Pada kondisi jalan seperti ini,  transmisi D sudah membuktikan kenyamanan yang ditawarkan Delica karena tidak ada getaran saat mobil melaju.

Rute Padang ke Bukittinggi mulai menemukan tanjakan dan turunan saat melewati Solok, Padang Panjang, Pandai Sikek, dan Puncak Lawang.

Pada rute tersebut, Rifat Sungkar pun menyarankan pada rombongan untuk menggunakan transmisi D sport and slope (DS).

Di sini lah keunggulan mobil dengan kapasitas mesin MIVEC 2.000 CC itu.

Saat DS dipasang, atmosfer kendaraan jadi berbeda.

Apalagi DS bisa dipasang manual atau automatic karena transmisi CVT pada Delica dilengkapi paddle shift sehingga dapat memindahkan gigi secara manual seperti pada mobil sport.

Kenyamanan ternyata memang terasa tetap terjaga meskipun jalanan yang harus ditempuh berupa tanjakan dan turunan yang silih berganti dengan radius yang pendek.

"Ketika mode DS dipasang, mobil ini akan berubah karakter, transmisi lebih cepat dan agresif. Saat tanjakan, transmisi DS ini mempertahankan RPM tinggi,  baik putaran naik dan turun mempertahankan di gigi yang sama," jelas Rifat.

Kelebihan lainnya, saat turunan tajam pengemudi tidak harus langsung mengontrol kecepatan dengan rem kaki karena dengan transmisi DS seketika menghitung beban kecepatan, kendaraan, dan seberapa tajam turunan.

"Kalau biasanya mobil pakai rem kaki saja saat turunan, saat sampai titik didih maka kinerja rem akan berkurang," tuturnya.

Medan jalan semakin menantang saat Delica harus menyusuri rute dari Bukittinggi ke Pekan Baru melewati Batu Sangkar, Payakumbuah, kelok sembilan pada Selasa (14/10).

Delica dilengkapi dengan tujuh bangku yang terbagi dalam tiga baris.

Penumpang yang berada di belakang bahkan dibaris ketiga, ternyata bantingan akibat jalanan yang berkelok-kelok dan guncangan karena jalanan yang ekstrem cukup bisa diredam.

Keunggulan suspensi yang dimiliki Delica ini juga yang menjadi favorit bagi Rifat.

Delica dilengkapi dengan active stability control yang memudahkan kendaraan saat bermanuver atau melewati jalanan licin serta long stroke suspension yang mencegah benturan antara ban dan bodi mobil saat melintasi jalan medan berbatu.

Selain itu, Auto Stop & Go untuk menonaktifkan mesin secara otomatis saat menekan pedal rem.

"Kenyamanan Delica terutama dari suspensinya itu, didukung dengan multi length suspensi di belakang sehingga goncangan di bagian belakang sangat minimal sekali dibanding MPV," jelas Rifat.

Hill Start Assist pada Delica terasa berfungsi saat kendaraan melalui kemacetan pada jalanan menanjak.

Mobil tertahan selama beberapa saat ketika melepas pedal rem di jalanan menanjak.

"Jadi lebih percaya diri lewat jalan-jalan yang agak ekstrem. Manuver kemudinya juga oke, kalau lewat garis jalan biasanya suka ngabur-ngabur tetapi ini walau jalanan berguncang, tidak ada itu mobilnya narik ke kiri atau ke kanan. Jadi kaitannya dengan suspensinya lagi yang unggul," ungkap Rifat.

Rombongan pun harus menembus malam saat melintasi perbatasan Sumatera Barat ke Riau, Koto Panjang, dan Bangkinang, dan saat itu fitur Active Cornering Light pada Delica sangat berfungsi karena menerangi arah jalan kemana roda kemudi dibelokkan sampai akhirnya tiba di Pekanbaru pada Selasa (14/10) sekitar pukul 21.00 WIB.

Sayangnya, pada test drive Delica dari Padang-Pekanbaru itu, penunjang Cruise Control yang dimiliki Delica tiba bisa diuji coba karena fitur tersebut baru bisa digunakan saat kendaraan melaju konstan dengan kecepatan di atas 60 km/jam, misalnya di jalan tol.

Sementara sepanjang perjalanan lebih sering menemukan jalanan berkelok yang menanjak atau menurun.

Fitur yang inovatif Kenyamanan tidak hanya dinilai dari segi teknis tetapi tentu saja fitur pelengkap yang terdapat pada kendaraan.

Delica rupanya memperhatikan detail hal tersebut.

Pada kabin depan, misalnya, fitur-fitur sudah cukup inovatif. Delica dibekali perangkat audio yang dilengkapi fungsi navigasi dan dapat dioperasikan dengan gerakan jari berkat fitur Finger Gesture Recognition serta mendukung aplikasi Miracast yang dapat dioperasikan dari gadget.

Airbag pun tidak hanya ada di bagian pengemudi tetapi juga di bagian penumpang ditambah knee airbag untuk kaki pengemudi.

Tidak hanya itu, penumpang pun mendapat bagian penyejuk udara masing-masing tepat di sisi atas.

Keunggulan penyejuk udara pada Delica lainnya yakni bisa secara otomatis dapat mengatur kuat hembusan udara dan kecepatan pendinginan hanya dengan satu sentuhan.

Penumpang juga dimanjakan dengan berbagai ruang penyimpanan di sisi masing-masing ditambah lagi fungsi sliding pada bangku yang dapat diatur secara fleksibel sehingga kursi dapat mudah digeser ke depan dan ke belakang.

Sebagai MPV kelas menegah atas, Delica tentu saja dibekali dengan pintu samping model geser (sliding door), kedua akses keluar masuk penumpang belakang ini juga dapat dibuka-tutup secara otomatis melalui tombol pengendali.

Untuk menunjukkan fungsi outdoor-nya, sandaran kursi Delica dapat diluruskan hingga 180 derajat untuk memenuhi keperluan berpetualang.

Saat sandaran kursi diluruskan, penumpang bisa tidur dengan nyaman selain bisa juga memberi ruang lebih lapang untuk barang-barang.

Rifat menyebut Delica sebagai pilihan yang unik.

"Justru ini pilihan yang unik, bukan pilihan standar lain, ini tinggi loh, It's all about construction dan design," ujar juara di kejuaraan nasional sprint rally hingga Asia Pacific itu.

Mitsubishi Delica bisa dibilang memiliki dua karakter yang membuatnya menjadi berbeda dari MPV lainnya.

Sebagai kelas MPV, Delica bisa menaklukkan jalanan ekstrem dengan kenyamanan yang tetap terjaga.

Executive General Manager of MMC Marketing Division PT KTB Kosei Tamaki mengatakan Delica merupakan segmen baru di kelas MPV.

"Bisa dirasakan saat sudah mencobanya. Ini masuk kategori MPV baru tetapi Delica bisa berikan pengalaman baru yang tidak bisa dibandingkan di kelasnya," jelas Tamaki.
Oleh Monalisa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014