Di pameran ini, kami membuat pameran tak sekadar sebuah pameran wisata, tetapi juga menampilkan aneka pertunjukan budaya, presentasi mengenai destinasi Eropa, sampai kuliner,"
Jakarta (ANTARA News) - Uni Eropa menggelar pameran wisata dan budaya Eropa pertama di Indonesia, dengan menghadirkan 24 negara dan 70 eksibitor mulai dari kedutaan besar negara-negara Eropa, biro perjalanan wisata, maskapai, cruise, sampai aksesoris wisata.

Pameran yang menampilkan keberagaman budaya dan wisata negara-negara Eropa itu dilakukan selama dua hari Sabtu (18/10) hingga Minggu (19/10), berpusat di Balai Kartini Convention Center, Jakarta.

Even internasional yang menawarkan tema "Destination Europe" tersebut, dibuka secara resmi oleh Duta Besar Uni Eropa Olof Skoog dan segenap undangan maupun partisipan, di Balai Kartini Convention Center, Jakarta, Sabtu.

Menurut Skoog, pameran wisata dan budaya bertemakan Eropa ini merupakan yang pertama kali digelar di Indonesia. "Dan sepertinya ini merupakan yang pertama di dunia, sebuah pameran menampilkan destinasi Eropa," katanya, sebagaimana siaran pers yang diterima Antara Kupang, Sabtu.

Dia menuturkan banyak wisatawan dunia datang ke Eropa untuk mendapatkan petualangan, hal-hal romantis, sejarah, budaya, atau sekedar pelesiran. Seperti Indonesia, lanjutnya, Eropa menawarkan keberagaman budaya bagi wisatawan yang datang.

"Di pameran ini, kami membuat pameran tak sekadar sebuah pameran wisata, tetapi juga menampilkan aneka pertunjukan budaya, presentasi mengenai destinasi Eropa, sampai kuliner," katanya.

Indonesia menurut Skoog, telah menjadi pasar penting bagi Eropa. Akan ada banyak warga negara Indonesia melakukan kunjungan wisata ke Eropa, untuk menikmati seluruh ragam budaya dan wisata yang dimiliki. "Ada peningkatan jumlah orang Indonesia melancong ke Eropa. Tetapi, makin banyak juga orang Eropa ke Indonesia. Jadi ini situasi yang sama-sama menguntungkan," katanya.

Menurut Skoog, sebuah survei menyebutkan alasan orang Indonesia melancong ke luar negeri, antara lain mencari sebuah destinasi yang ramah keluarga, aman, value for money, bersih dan memiliki infrastruktur yang bagus. "Kriteria-kriteria ini dimiliki oleh negara-negara anggota Uni Eropa," kata Skoog.

Sejumlah perbaikan infrastuktur seperti dukungan penerbangan, telah menjadi salah satu daya dorong yang pantas, untuk menjadikan Eropa sebagai salah satu destinasi wisata dunia. "Semakin banyak penerbangan langsung ke Eropa dari Indonesia, juga pengurusan visa yang lebih sederhana, telah semakin mendorong peningkatan kunjungan dari Indonesia," katanya.

Skoog berharap pameran ini bisa memberikan gambaran budaya dan keberagaman Eropa kepada pengunjung, serta memberikan informasi dan inspirasi bagi calon pelancong. "Hari ini Eropa datang kepada Anda, besok kami harap Anda yang datang ke Eropa," katanya.

Dia juga mengatakan, akan ada 50 acara mulai dari tarian, grup musik band, demo memasak, kelas belajar bahasa, lokakarya dan talk show, serta festival kuliner.

Staf Ahli Senior Menteri Pariwisata dan Ekonomo Kreatif RI Syamsul Lusa, menyatakan Indonesia bukan hanya tujuan wisata, tetapi juga telah menjadi salah satu pasar yang potensial, bagi destinasi Eropa.

Kemajuan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia, menurut Syamsul telah mendorong perkembangan jumlah wisatawan Indonesia ke luar negeri, termasuk ke negara-negara Eropa, khususnya di negara-negara anggota Uni Eropa.

"Seperti tahun lalu, hingga sebanyak lebih dari delapan juta orang Indonesia melalukan perjalanan ke luar negeri. Kami yakin, Eropa, saat ini dan seterusnya, akan menjadi tujuan wisata impian bagi para wisatawan Indonesia," katanya.

Pameran yang bertemakan Destination Europe ini kata Syamsul, tidak seperti pameran wisata pada umumnya, karena mempersembahkan pula selayang pandang budaya Eropa, memberikan kesan atas keberagaman dan keragaman Eropa, sekaligus menyediakan informasi praktis, sebagai sumber inspirasi perjalanan ke Eropa.

"Pameran ini unik karena mengkombinasikan wisata dan budaya dari eksibitor Eropa dan Indonesia terkemuka, serta pertunjukkan dan presentasi menakjubkan," kata Syamsul.
(KR-YHS/B012)

Pewarta: Yohanes Adrianus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014