Saat berlayar dalam kondisi (tubuh) kurang fit, kadang-kadang mual juga
Pontianak (ANTARA News) - Bukan hanya penumpang yang baru pertama kali berlayar saja yang bisa mengalami, mabuk saat berada di laut ternyata juga dialami nakhoda kapal, Kapten Lukas Pana R. salah satunya.

"Saat berlayar dalam kondisi (tubuh) kurang fit, kadang-kadang mual juga," ujar Lukas kepada ANTARA News di Pelabuhan Dwikora, Pontianak. Ia sedang bertugas mengemudikan kapal KM Lawit dengan rute Tanjung Priok-Tanjung Pandan-Pontianak-Semarang-Surabaya-Pontianak-Tanjung Pandan-Tanjung Priok Berlayar di rute ini menghabiskan waktu 12 hari, apabila kapal dikemudikan dengan kecepatan 11 knot.

Lukas yang telah menjalani profesi sebagai nakhoda selama 25 tahun itu mengatakan, kondisi tubuh kurang fit biasanya terjadi salah satunya karena kurangnya waktu untuk beristirahat. Oleh karena itu, kata dia, sebisa mungkin ada pengaturan waktu kerja dengan tim di kapal. Misalnya tugas mengemudikan kapal yang dilakukan bergilir antara ia dengan mualim setiap empat jam sekali.

"Sebenarnya tugas nakhoda (mengemudikan kapal) saat kapal berangkat dan tiba di pelabuhan tujuan. Setelah kapal berangkat, tugas (mengemudikan kapal) diganti mualim, tetapi kami (nakhoda) juga tetap mengawasi," kata dia.

Lukas mengatakan, untuk menjaga kondisi selalu fit, selain beristirahat cukup dan mengonsumsi makanan sesuai kebutuhan, di sela berlayar ia juga kerap melakukan olahraga ringan. Atau jika memungkinkan Lukas akan bermain tenis meja bersama para awak.

Lukas
Dia mengungkapkan, mengemudikan kapal melewati rute ini memiliki kesulitan tersendiri. Salah satunya saat kapal berangkat dari Pontianak menuju Tanjung Pandan/Tanjung Batu, Belitung. "Di sini alur pelayarannya sempit, dangkal dan banyak kapal. Tidak jarang juga mengalami serempetan kapal," kata dia.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014