Incheon (ANTARA News) - Lifter putri Ni Nengah Widiasih berhasil menyumbangkan medali perak untuk Indonesia dari cabang olahraga angkat berat pada Asian Paragames 2014 di oonlight Festival Garden Powerlifting Venue, Incheon, Korea Selatan, Minggu.

Ni Nengah Widiasih yang turun di kelas 41 kilogram tersebut meraih medali perak dengan angkatan 93 kilogram, sedangkan emas direbut lifter Tiongkok Zhe Cui dengan angkatan 98 kilogram, sedangkan medali perunggu direbut lifter Syria Noura Baddour dengan angkatan 85 kilogram.

Widiasih sempat gagal mengangkat barbel pada angkatan pertama seberat 93 kilogram kemudian pada angkat kedua berhasil dan pada angkatan ketiga lifter asal Bali tersebut berusaha mengangkat barbel seberat 104 kilogram mengingat lifter dari Tiongkok yang menjadi pesaing beratnya juga berusaha mengangkat barbel seberat 103,5 kilogram.

Tetapi angkatannya gagal, demikian juga dengan lifter Tiongkok juga gagal mengangkat barbel seberat 103,5 kilogram. "Kami memutuskan untuk mengangkat barbel 104 kilogram karena dalam latihan Widi (panggilan akrab Ni Nengah Widiasih) tersebut bisa mengangkat 105 hingga 107 kilogram," kata pelatih angkat berat Indonesia Agus Sugiharto.

Menurut dia, keputusan untuk mengangkat barbel 104 kilogram tersebut memang diputuskan dirinya dan permintaan atlet yang bersangkutan, apalagi lifter Tiongkok juga berusaha mengangkat 103,5 kilogram.

"Kalau Widi hanya mengangkat 99 kilogram maka tetap akan menjadi yang kedua karena dari sisi berat badan masih kalah dengan lifter Tiongkok itu," katanya.

Ni Nengah Widiasih memiliki berat badan 40,04 kilogram sedangkan lifter dari Tiongkok tersebut memiliki berat badan 39,22 kilogram. "Makanya kita putuskan untuk mengangkat barbel seberat 104 kilogram," katanya menegaskan.

Sementara itu Ni Nengah Widiasih mengatakan, terus terang dirinya kecewa dengan hasil ini karena perkiraan dirinya bisa meraih yang terbaik di Korea Selatan ini.

"Meskipun kecewa, saya tetap bersyukur dengan hasil ini," kata gadis kelahiran Bali, 12 Desember 1992.

Menurut dia, dua hari yang lalu dirinya merasa kesakitan di pergelangan tangan saat latihan karena suhu udara yang tidak bersahabat.

"Saya sempat sakit ketika mengangkat barbel 70 kilogram saat latihan karena pengaruh cuaca yang tidak bersahabat, tetapi saat pertandingan ini cuaca mendukung," katanya.

Indonesia pada cabang olahraga ini baru menurunkan Widiasih pada hari pertama atau Minggu sedangkan pada hari kedua atau Senin (20/10) yang turun adalah Rani Pujiastuti di kelas 50 kilogram putri. Pada kelas ini akan diikuti enam atlet termasuk Rani.

Kemudian pada hari ketiga atau Selasa (21/10) adalah Rahayu yang turun di kelas 67 kilogram putri, Pada kelas ini diikuti empat atlet.

"Kalau kedua lifter tersebut peluangnya fifty-fifty, sedangkan untuk Rahayu akan mendapat lawan berat lifter dari Thailand," kata Asisten Pelatih Angkat Berat Yanu Triwibowo.

(H015/R010)

Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014