Ankara (ANTARA News) - Turki telah melakukan tindakan yang diperlukan untuk menghadapi kemungkinan penularan virus Ebola di tempat penyeberangan Kapikule di perbatasannya dengan Bulgaria, kata seorang pejabat senior Turki pada Ahad (19/10).

Satu tim medis yang terlatih baik ditempatkan di penyeberangan perbatasan tersebut guna mencegah masuknya Ebola, sebagai bagian dari rencana aksi nasional terhadap penyakit itu, kata kantor berita setengah resmi, Anadolu, dengan mengutip Gubernur Provinsi Edirne Dursun Ali Sahin.

Tindakan tersebut dilakukan hanya di tempat penyeberangan Kapikule dengan dugaan ancaman semata-mata dapat muncul di perbatasan barat, tambahnya.

Pemerintah Turki secara seksama mengikuti gerakan pengungsi di negeri itu dan sejauh ini tak ada masalah sama sekali, kata Sahin sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi.

Seorang perempuan dari Pantai Gading dirawat di rumah sakit di Bandar Udara Sabina Gokcen di Istanbul pekan lalu karena di duga terinfeksi Ebola.

Namun ia telah diiagnosis menderita malaria, kata Gubernuran Istanbul.

Tak ada pasien di Turki yang sejauh ini didiagnosis terserang Ebola, kata beberapa pejabat.

Penyakit Ebola telah menewaskan 4.555 orang sejak wabah terburuk Ebola di dunia merebak di Afrika Barat pada Maret. Guinea, Liberia dan Sierra Leone menjadi negara yang paling parah diserang virus mematikan tersebut, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
(C003)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014