Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla akan memberikan tumpeng kepada beberapa warga pada acara Syukuran Rakyat di Lapangan Monumen Nasional Jakarta, Senin sore.

Tumpeng antara lain akan diberikan kepada Siti Bugiah, perempuan asal Petukangan, Ciledug, Jakarta, yang bekerja sebagai supir taksi untuk menafkahi dan membiayai pendidikan dua anaknya.

Panitia Syukuran Rakyat, Prasetyo, mengatakan Presiden memberikan tumpeng kepada Siti Bugiah sebagai simbol pentingnya revolusi mental untuk membangun negeri ini.

"Ibu Sugiah adalah contoh perempuan yang melakukan revolusi mental karena melakukan sesuatu yang luar biasa yaitu membesarkan dan mendidik kedua anaknya," katanya.

Calon penerima tumpeng lainnya adalah Giman, warga Wonogiri, Jawa Timur, yang sehari-hari bekerja sebagai penjual kue putu keliling.

Dia berjalan kaki dari Kota Malang ke Jakarta untuk berjumpa dengan Presiden Jokowi. Dia ingin menyampaikan nasib anaknya yang tidak bisa sekolah kepada Presiden.

Selain itu ada Josephine Monica, perempuan asal Jakarta yang meraih medali emas pertama bagi Indonesia dalam olimpiade internasional fisika pada 2014 serta meraih medali emas dan menjadi peserta perempuan terbaik pada olimpiade asia fisika pada 2013.

Presiden Jokowi memberi tumpeng kepada Josephine Monica sebagai simbol komitmen untuk mendorong anak-anak yang berprestasi dalam bidang sains bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

"Diharapkan menjadi ilmuwan sejati dan kembali ke Tanah Air membangun negeri," kata Prasetyo.

Selain mereka bertiga, ada kelompok Mama (Ibu) yang sehari-hari berjualan di pasar tradisional Mama Papua di Kota Jayapura.

Para Mama yang terdiri atas Yuliana Pigay, Miriam Awarawi, Dolfiance Sraun dan Federica Korain itu menjadi tulang punggung keluarga dan penggerak ekonomi.

Selama 14 tahun mereka memperjuangkan penyediaan fasilitas pasar khusus Mama-Mama Papua yang menjual hasil pertanian di tengah kota.

"Presiden Jokowi akan memberi tumpeng kepada Mama Federica secara simbolik bahwa Beliau akan mewujudkan pasar tradisional yang layak bagi seluruh warga dalam rangka menggerakkan ekonomi kerakyatan," kata Prasetyo.
    
Mama Yuliana Pigay, Koordinator Pedagang Mama Papua, mengatakan mereka diundang khusus oleh panitia Syukuran Rakyat Salam 3 Jari untuk bertemu dan menerima tumpeng dari Presiden Jokowi.

"Kami datang untuk bertemu Bapak Jokowi, menyampaikan selamat dan menerima tumpeng di Monas," kata Yuliana di Media Center Panitia Syukuran Rakyat di Menteng, Jakarta Pusat.

Yuliana mengatakan mereka mewakili 1.200 Mama atau Ibu-Ibu yang berjualan di "Pasar Mama Papua" untuk meminta pemerintah membangun pasar tradisional.

Selama 14 tahun para pedagang tradisional di pasar itu mengharapkan pasar mereka dibangun tapi sampai sekarang belum terwujud.

Federica Sraun, aktivis perempuan yang mendampingi pedagang pasar tradisional "Mama Papua" sejak 2001, mengatakan pertemuan dengan Presiden akan dimanfaatkan untuk menyampaikan aspirasi seluruh pedagang pasar tradisional yang menjual hasil bumi Papua di Kota Jayapura.

"Bukan hanya pasar secara gedung, tapi sebuah sistem ekonomi untuk mengangkat kesejahteraan Mama-Mama Papua," katanya.

Dalam jangka panjang, kata dia, pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla diharapkan dapat membawa Papua lebih bermartabat dan lebih maju.


Pewarta: Helti Marini Sipayung
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014