Teheran (ANTARA News) - Serena Shim, seorang koresponden saluran televisi satelit internasional berbasis di Teheran, Press TV, tewas dalam kecelakaan mobil yang mencurigakan di dekat perbatasan Turki-Suriah.

Serena tewas saat ia dalam misi reportase tentang kota Kurdi strategis Kobani di Suriah dekat perbatasan Turki.

Shim, seorang warga negara Amerika asal Lebanon, telah meliput laporan untuk Press TV di Lebanon, Irak, dan Ukraina.

"Ibu Shim yang berasal dari Lebanon tewas di Turki dan dekat perbatasan dengan Kobani dalam kecelakaan yang mencurigakan," kata Hamid Reza Emadi, direktur pemberitaan Press TV, mengatakan kepada IRNA Minggu.

"Ibu Shim memiliki pengalaman hadir di aksi protes Donetsk Ukraina, Baghdad dan kota-kota perbatasan Turki serta Suriah, dan dia mempersiapkan laporan eksklusif di lapangan dari perbatasan Turki-Suriah untuk jaringan Press TV."

Emadi mencatat bahwa Serena sangat berani dalam misi peliputan yang ditugaskan pada dirinya, dan berkata, "Dia adalah ibu dari dua anak kecil."

Pada Jumat, ia mengatakan kepada Press TV bahwa badan intelijen Turki telah menuduhnya sebagai mata-mata, mungkin karena beberapa berita yang dia liput tentang sikap Turki terhadap kelompok garis keras ISIS di Kobani dan sekitarnya, dan menambahkan bahwa ia takut ditangkap.

Shim mengatakan, dia salah satu dari beberapa wartawan yang mendapatkan berita para pejuang menyusup ke Suriah melalui perbatasan Turki, dan menambahkan bahwa ia telah menerima gambar dari para pejuang yang melintasi perbatasan Turki ke Suriah di Organisasi Pangan Dunia dan truk-truk LSM lainnya.

Shim tegas menolak tuduhan bahwa dirinya mata-mata. Dia mengatakan ia "terkejut" dengan tuduhan itu "karena saya tak punya apa-apa untuk menyembunyikan dan saya tidak pernah melakukan apa-apa selain tugas saya."

Kobani dan sekitarnya telah diserang sejak pertengahan September, dengan pejuang ISIL atau ISIS merampas puluhan desa Kurdi di dekatnya, demikian laporan IRNA.

(Uu.H-AK)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014