... saya melihat hubungan bilateral Jepang dan Indonesia tumbuh semakin kuat... "
Jakarta (ANTARA News) - Utusan Khusus Pemerintah Jepang untuk menghadiri Sidang Paripurna Pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Yasuo Fukuda, mengharapkan hubungan bilateral yang lebih kuat antara Jepang dan Indonesia.

"Sebenarnya saya juga menghadiri pelantikan (mantan) Presiden Susilo Yudhoyono 10 tahun lalu, dan melihat perkembangan Indonesia yang pesat. Saat ini, saya melihat hubungan bilateral Jepang dan Indonesia tumbuh semakin kuat," kata dia, yang juga mantan perdana menteri Jepang itu, di Jakarta, Senin.

Oleh karena itu, Fukuda juga menyampaikan apresiasinya kepada mantan Presiden Yudhoyono yang telah memajukan Indonesia, baik di bidang politik, ekonomi dan budaya.

"Saya bahagia bisa berada di sini, karena ini (pelantikan Presiden Jokowi) merupakan awal bagi era baru hubungan bilateral Jepang dan Indonesia," kata dia.

Fukuda juga mengaku terkesan dengan antusiasme dan kegembiraan rakyat Indonesia yang setia menanti presiden dan wakil presiden usai pelantikan dengan menyelenggarakan parade.

Menurut Wakil Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Yusuke Shindo, Fukuda tiba di Jakarta pada Minggu (19/10), dan bermaksud bertemu Jokowi dan Yudhoyono sebelum pelantikan, namun jadwal keduanya sangat padat.

Fukuda salah satu utusan khusus negara sahabat yang hadir dalam sidang pelantikan Jokowi dan Kalla, di Balai Sidang Paripurna MPR, Senayan, Jakarta.

Dalam sidang paripurna pelantikan tersebut, hadir pula Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, Kepala Negara Brunei Darussalam, Sultan Hassanal Bolkiah, Presiden Timor Leste, Taur Matan Ruak.

Juga Perdana Menteri Papua Nugini ,Peter O'Neill, Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, dan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong.

Selain itu, hadir pula utusan khusus Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, Menteri Luar Negeri Filipina, Albert del Rosario, dan Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Murray McCully.

Menteri Industri dan Perdagangan Rusia, Denis Manturov, Deputi Perdana Menteri Thailand, Menteri Industri dan Perminyakan Sri Lanka, Menteri Perdagangan Turki, utusan khusus Korea Selatan, utusan khusus Kanada, dan wakil Kongres China.

Pewarta: A Fitriyanti
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014