Ternate (ANTARA News) - Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) menyiapkan lokasi pusat perdagangan kerajinan batu permata yang khusus menampung para pengrajin dan pedagang batu permata dari berbagai wilayah di provinsi itu.

Kepala Dinas Pasar Kota Ternate, Thamrin Alwi mengatakan di Ternate, Senin, lokasi pusat perdagangan kerajinan batu permata tersebut rencananya di lantai tiga Pasar Gamalama, namun sebelumnya akan direhabilitasi sesuai dengan kebutuhan.

Menurut dia, dengan adanya pusat kerajinan batu permata tersebut diharapkan para pengrajin batu permata yang tersebar diberbagai sudut di Kota Ternate dapat dikumpulkan pada satu lokasi yang representatif. Selain itu akan memudahkan tamu dan wisatawan yang ingin membeli kerajinan batu permata itu.

Ia mengatakan, adanya pusat kerajinan batu permata tersebut diharapkan juga bisa mencegah terjadinya penipuan kepada pembeli batu permata, terutama kepada para pembeli yang awam dengan kualitas batu permata.

Pemkot Ternate akan mengupayakan pengrajin batu permata dari seluruh daerah di Malut, seperti batu bacan dan batu obi asal Kabupaten Halmahera Selatan, batu lolola asal Kabupaten Halmahera Utara dan dan batu asal Halmahera Timur ada di pusat kerajinan batu permata terebut.

Menurut Thamrin Alwi, Kota Ternate memang tidak memiliki batu permata, tetapi posisi Ternate sebagai pintu utama keluar masuk Provinsi Malut, baik melalui jalur udara maupun jalur laut akan menjadikan batu permata dari berbagai wilayah di Malut sebagai salah satu cinderamata andalan daerah itu.

Apalagi dewasa ini batu permata asal Malut, terutama batu bacan dan batu obi semakin dikenal di dalam dan luar negeri, terbukti setiap tamu dan wisatawan yang berkunjung ke Ternate selalu mencari batu bacan yang umumnya berupa batu cincin sebagai cinderamata untuk dibawa pulang.

Ia menambahkan adanya larangan untuk membawa batu permata bongkahan ke luar Malut memberi peluang bagi pengembangan kerajinan batu bacan di Ternate. "Oleh karena itu Pemkot Ternate akan terus berusaha mengembangkan kerajinan batu permata ini," katanya.
(L002/A039)

Pewarta: La Ode Aminuddin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014