Malang (ANTARA News) - Pengasuh Pondok Pesantren Babussalam, Kabupaten Malang, Jawa Timur, KH Thoriq Bin Ziyad, mengingatkan Presiden Joko Widodo untuk merealisasi Hari Santri Nasional yang pernah dijanjikannya ketika mengunjungi pondok tersebut pada saat kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres).

"Akhir pekan ini (25/10) bertepatan dengan 1 Muharram 1436 Hijriah, dimana setiap 1 Muharram juga akan ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional. Pak Joko Widodo (Jokowi) saat itu setuju dan akan merealisasikannya jika terpilih menjadi presiden, sekarang sudah dilantik sebagai presiden ke-7 RI, ya saya ingatkan kembali akan janjinya itu," tegas KH Thoriq disela-sela "jagongan" syukuran pelantikan Jokowi sebagai presiden ke-7 RI di Ponpes Babussalam, Kabupaten Malang, Senin malam.

Ia mengatakan gagasan 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional itu diusulkan pada Jokowi ketika berkunjung dan kampanye politik menjelang Pilpres Juli lalu di Ponpes yang berlokasi di Kecamatan Pagelaran. Usulan tersebut mendapat dukungan dari Jokowi, bahkan berjanji akan merealisasikannya jika ia terpilih menjadi prsiden.

1 Muharram sebagai Tahun Baru Islam jatuh pada 25 Oktober 2014. Ketika mengunjungi ponpes itu, Jokowi dihadapan ratusan santri menyatakan dukungannya terhadap gagasan pengasuh Ponpes tersebut yang akan menjadikan 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional.

Meski sempat menjadi kontroversi, Hari Santri Nasional yang digagas pengasuh Ponpes tersebut sejak tahun 2009 itu tetap direspon positif oleh Jokowi. Respon yang menggembirakan hati para santri itu diharapkan segera direalisasikan. "Kami berharap janji itu secepatnya diwujudkan dan 1 Muharram ditetapkan secara resmi sebagai Hari Santri Nasional," ujarnya.

Dalam kegiatan malam "jagongan" syukuran atas pelantikan Jokowi sebagai presiden (Senin, 20/10), panitia di Ponpes tersebut menyediakan 1.002 cangkir kopi yang bisa dinikmati siapa saja yang hadir.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014