Jakarta (ANTARA News) - Anggota DPR Ahmad Basarah mengungkapkan ada enam unsur kebaruan saat pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang belum pernah ada sebelumnya.

"Peristiwa pelantikan Presiden dan Wakil Presiden dalam beberapa perspektif ada unsur kebaruan dalam khasanah demokrasi Indonesia. Pertama, Jokowi-JK diusung dari partai politik bukan ketua umum partai pengusung," kata Ahmad Basarah di Jakarta, Selasa.

Hal itu diungkapkan Basarah dalam diskusi bertajuk "Membangun Sinergi Pemerintah dan Parlemen yang Sehat" yang diadakan Political Communication Institute di Cikini, Jakarta.

Kebaruan kedua menurut dia, ada kerja sama politik tanpa syarat yang diusung Jokowi-JK yang merupakan lanskap politik baru Indonesia.

Ketiga menurut dia, kerja sama tanpa syarat itu bukan hal mustahil dalam proses politik di Indonesia karena di dukung Koalisi Indonesia Hebat.

Kebaruan keempat ujar Basarah fenomena pemenang pilpres yang tidak didukung parlemen membutuhkan sesuatu yang strategis karena baru kali ini pemenang pemilu tidak mendapatkan kursi pimpinan DPR dan MPR.

"Kelima dalam proses pelantikan yang mengharukan biru suksesi kepemimpinan menandakan bertambahnya tingkat peradaban politik Indonesia," katanya.

Kebaruan keenam menurut dia, calon menteri di kabinet Jokowi-JK dikonsultasikan ke Komisi Pemberantasan Korupsi dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan merupakan langkah yang baik.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014