Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyerap dana sebesar Rp1,49 triliun dari lelang tiga seri Sukuk Negara pada Selasa ini, dari total penawaran yang masuk sebesar Rp3,56 triliun lebih.

Siaran pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa, menyebutkan jumlah diserap Rp1,49 triliun itu berasal dari seri SPN-S08042015, seri PBS005 dan seri PBS006.

Jumlah dimenangkan untuk seri SPN-S08042015 sebesar Rp1,29 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,74 persen dan imbalan secara diskonto.

Sementara itu, jumlah dimenangkan untuk seri PBS006 sebesar Rp105 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,31 persen dan tingkat imbalan 8,25 persen.

Sedangkan jumlah dimenangkan untuk seri PBS005 sebesar Rp95 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 9,03 persen dan tingkat imbalan 6,75 persen. Penawaran masuk untuk seri SPN-S08042015 sebesar Rp3,26 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 6,69 persen dan tertinggi 7,75 persen. Sukuk Negara atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ini akan jatuh tempo 8 April 2015.

Penawaran masuk untuk seri PBS006 sebesar Rp180 miliar dengan imbal hasil terendah masuk 8,13 persen dan tertinggi 8,81 persen. Surat Berharga Syariah Negara ini akan jatuh tempo 15 April 2020.

Sementara penawaran yang masuk untuk seri PBS005 sebesar Rp127 miliar dengan imbal hasil terendah masuk 8,97 persen dan tertinggi 9,75 persen.

Jumlah dimenangkan sebesar Rp1,49 triliun itu lebih rendah dari target indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp1,5 triliun. Penjualan sukuk atau Surat Berharga Syariah Negara itu ditujukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN Perubahan 2014.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014