Kami bersyukur bisa meraih dua medali emas...
Incheon (ANTARA News) - Indonesia merebut dua medali emas dari cabang olahraga tenis meja pada Asian Paragames 2014 di Incheon, Korea Selatan, Rabu.

Pada pertandingan yang dimainkan di Songdu Global University Gymnasium Incheon tersebut, dua medali emas dihasilkan oleh David Jacob dari tunggal putra kelompok TT9-10 dan Agus Susanto dari nomor tunggal putra kelompok TT5.

David Jacob meraih medali emas setelah pada pertandingan final yang disaksikan langsung Deputi bidang olahraga prestasi Kementrian Pemuda dan Olahraga Joko Pekik tersebut mengalahkan pemain Sri Lanka Dinesih D Pitiyoge Don Silva dengan angka 3-1 (11-6,11-5,7-11, dan 11-9).

Pada game pertama David sempat unggul 1-0 kemudian disamakan menjadi 1-1 setelah itu selalu memimpin dalam perolehan angka sampai posisi 7-2,9-4 dan akhirnya menang 11-6.

Kemudian pada game kedua sempat terjadi posisi imbang beberapa kali 1-1, 2-2, 3-3, setelah itu selalu unggul dan menyelesaikan game ini dengan 11-5. Pada game ketiga sebenarnya David sempat unggul 6-4 kemudian disamakan menjadi 6-6 setelah itu tertinggal dan kalah dengan angka 7-11.

Pada game keempat David sempat unggul 7-2 hingga 8-5 kemudian disamakan menjadi 8-8 kemudian david kembali unggul 9-8 dan kembali disamakan menjadi 9-9 sebelum akhirnya David menang dengan 11-9.

David Jacob mengatakan ini merupakan medali emas yang pertama sejak keiukutsertaan pada Asian Paragames mengingat pada 2010 di Guangzhou, Tiongkok, hanya meraih medali perunggu.

Ia mengakui, baru pertama kali menghadapi pemain dari Sri Lanka ini sehingga belum tahu persis gaya bermainnya tetapi dengan konsentrasi dan bermain fokus ia berhasil mengalahkannya dan meraih medali emas.

"Kekalahan pada game ketiga karena saya lepas kontrol dan dimanfaatkan oleh pemain Sri Lanka tetapi pada game keempat saya kembali fokus dan bermain lebih baik. Saya bersyukur bisa meraih emas karena ini yang pertama kali bagi saya," katanya.

Sementara itu pada kelompok TT5, Agus Susanto meraih medali emas setelah pada partai final mengalahkan pemain tuan rumah Kim Ki-Young dengan skor 3-0 (11-8,13-11,11-7).

Agus Susanto mengaku terus terang kalau secara teknik lawan lebih unggul tetapi dirinya menerapkan strategi yang berbeda untuk bisa menang lawan dia.

"Kalau kita kalah teknik tentu kita harus main dengan strategi. Sejak awal saya lebih dulu menyerang dia dan tidak memberi kesempatan kepada lawan untuk menyerang saya. Saya tekan terus sehingga dia kewalahan menghadapi bola-bola saya," katanya.

Pelatih tenis meja Indonesia Rima Ferdianto mengatakan, Agus Susanto cepat melakukan adaptasi terhadap permainan lawan. "Biasanya seorang pemain perlu dua game dulu untuk beradaptasi, ternyata Agus bisa langsung beradaptasi," katanya.

"Kami bersyukur bisa meraih dua medali emas dan kita berharap untuk nomor beregu yang dimulai Rabu siang waktu setempat dan finalnya pada Jumat (24/10)," katanya.

Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014