Sidney (ANTARA News) - Federasi Jurnalis Internasional (IJF) marah karena mengetahui polisi Australia telah menghentikan penyelidikan atas kematian lima awak media di Timor Timur pada 1975.

Polisi Federal Australia (AFP) Selasa lalu menyatakan tidak akan mengambil langkah lebih jauh dalam penyelidikan kematian lima awak media yang kemudian disebut "Balibo Five".

"AFP telah menyimpulkan bahwa saat ini tidak cukup bukti untuk membuktikan tuduhan," kata AFP, seraya menyatakan itu menyebabkan tidak akan ada langkah selanjutnya yang dilakukan terhadap kasus ini.

Kelima awak media itu adalah warga Australia Greg Shackleton danTony Stewart, duo Inggris Brian Peters dan Malcolm Rennie dan Gary Cunningham dari Selandia Baru.  Kelimanya terbunuh ketika pasukan Indonesia menyerbu kota Balibo, Timor Timur, pada Oktober 1975.

Polisi melancarkan penyelidikan pada  2009, dua tahun setelah seorang warga Australia mengajukan tudingan bahwa pasukan Indonesia membunuh kelima orang itu dengan darah dingin dalam upaya membungkam liputan mereka mengenai kekerasan di Timor Leste.

IFJ Asia Pasifik segera mengkritik keputusan polisi itu.

Keputusan AFP menghentikan penyelidikan "Balibo Five" itu hanya sehari setelah Perdana Menteri Tony Abbott menghadiri pelantikan Presiden Joko Widodo di Jakarta, demikian kantor berita AFP.




Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014