Silahkan KMP pilih dulu dan selanjutnya KIH.."
Jakarta (ANTARA News) - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyiapkan 4 opsi terkait pemilihan pimpinan komisi-komisi dan alat kelengkapan dewan di DPR RI.

"Tentunya kita ingin pemilihan dan penetapan pimpinan komisi-komisi dan alat kelengkapan dewan didasarkan pada musyawarah mufakat. Bila tidak, fraksi PKB sudah menyiapkan 4 opsi," kata anggota DPR RI dari PKB, Lukman Edy di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu.

Empat opsi itu, kata Lukman Edy, pertama adalah berbasis fraksi. Fraksi yang paling besar memilih lebih dulu pimpinan komisi-komisi, diikuti dengan fraksi kedua terbesar dan seterusnya.

Bila opsi pertama tidak dilaksanakan, maka opsi kedua adalah pemilihan pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan berbasis koalisi.

"Di DPR RI, ada dua koalisi, Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). KMP merupakan koalisi terbesar, silahkan memilih lebih dulu, setelah itu KIH," katanya.

Ketua Fraksi PKB MPR itu menambahkan, opsi ketiga adalah nilai dari ketua dan wakil ketua komisi dan alat kelengkapan dewan sama, tidak ada perbedaan. Artinya, jabatan pimpinan kolegtif kolegial.

"Silahkan KMP pilih dulu dan selanjutnya KIH, tapi nilai ketua dan wakil sama atau setara," sebut Lukman Edy.

Opsi terakhir, yang merupakan opsi palng ekstrem adalah terbelahnya komisi menjadi dua bagian. "Di komisi-komisi atau alat kelengkapan dewan akan terdapat dua kubu, yakni KMP dan KIH. Akibatnya Sekretariat Jenderal DPR RI yang akan kesulitan," ungkap Lukman Edy.

Terkait nama-nama anggota Fraksi PKB yang akan ditermpatkan di masing-masing Komisi-komisi dan alat kelengkapan dewan.

"Soal nama-nama, DPP PKB sudah punya dan sudah putuskan. Tapi memang kita tidak kirimkan ke pimpinan DPR RI karena kita ngotot dan minta supaya kultur musyawarah mufakat terwujud dan jangan main sapu bersih," katanya.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014