Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena dolar AS menguat dan laporan inflasi positif.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 6,2 dolar AS, atau 0,5 persen, menjadi menetap di 1.245,5 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.

Indeks dolar AS menguat 0,4 persen pada Rabu. Dolar yang lebih kuat sering menekan emas yang dihargakan dalam mata uang dolar.

Inflasi yang masih terkendali juga memperlemah emas. Departemen Tenaga Kerja AS merilis sebuah laporan pada Rabu yang menunjukkan indeks harga konsumen AS naik 0,1 persen disesuaikan secara musiman pada September, karena harga makanan dan perumahan meningkat, tetapi penurunan biaya energi mempertahankan inflasi tetap terkendali, mencegah perpindahan investasi ke logam mulia.

Para analis pasar berpendapat bahwa emas berjalan ke dekat tanda resistensi 1.255 dolar AS dan telah berada dalam sebuah koreksi perdagangan normal.

Pedagang sedang menunggu data klaim pengangguran mingguan yang dijadwalkan keluar Kamis, serta data perumahan, indeks manufaktur, dan laporan penjualan rumah baru pada Jumat.

Perak untuk pengiriman Desember kehilangan 31,8 sen, atau 1,81 persen, menjadi ditutup pada 17,231 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari merosot 11,9 dolar AS, atau 0,93 persen, menjadi ditutup pada 1.271,1 dolar AS per ounce.  (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014