Jakarta (ANTARA News) - Tim Persipura Jayapura banjir sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI terkait dengan permasalahan yang terjadi saat menjamu Arema Cronus pada delapan besar Indonesia Super League (ISL) di Stadion Mandala Jayapura, Papua, Selasa (21/10).

Berdasarkan hasil sidang Komdis di Kantor PSSI Senayan, Jakarta, Kamis, tim yang berjuluk Mutiara Hitam itu sedikitnya mendapatkan empat sanksi baik untuk pemain, ofisial dan panitia penyelenggara pertandingan (panpel).

Pemain yang mendapatkan sanksi adalah Ruben Sanadi. Pemain ini dinilai sebagai pemicu perkelahian dengan pemain Arema Dendy Santoso. Atas kasus perkelaian tersebut Ruben Sanadi dilarang memperkuat timnya dalam dua pertandingan.

"Jika ditambah dengan kartu merah maka dia (Ruben) dilarang tiga kali. Sedangkan Dendy dua kali pertandingan (kartu merah dan satu sanksi komdis)," kata Ketua Komdis PSSI Hinca Panjaitan.

Selain Ruben Sanadi, pemain Persipura yang mendapatkan sanksi adalah Dominggus Fakdawer. Pemain itu mendapatkan sanksi larangan bermain untuk dua pertandingan. Komdis menilai Fakdawer memicu keributan yang melibatkan ofisiial Persipura.

Untuk ofisial Persipura yang melakukan keributan dengan penjaga gawang Arema yaitu Kurnia Meiga, pihak Komdis memberikan sanksi yang cukup berat yaitu dilarang beraktifitas di dunia sepak bola selama satu tahun.

"Dua orang ofisial selain dilarang beraktifitas di dua sepak bola juga mendapatkan sanksi denda. Sanksi denda juga kami berikan kepada panpel pertandingan," kata Hinca menjelaskan.

Pria yang juga berprosesi sebagai penasehat hukum menambahkan, dengan pemberian sanksi tegas kepada pihak-pihak terkait baik dari Persipura dan Arema, semua permasalahan yang terjadi sudah diselesaikan.

Dalam sidang Komdis juga dibahas permasalahan dari Arema Cronus terkait dengan larangan bertanding dengan dukungan penonton. Komdis akhirnya mengizjinkan pertandingan Arema melawan Persela di Malang, Sabtu (25/10) dengan penonton tetapi harus melaksanakan 15 syarat yang diajukan terkait antisipasi flare dan rasis.

Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014