Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah pada Jumat pagi menguat 23 poin dari posisi terakhir kemarin menjadi Rp12.030 per dolar AS.

"Nilai tukar rupiah bergerak menguat di tengah data-data ekonomi AS yang membaik, namun sentimen positif domestik masih menopang mata uang domestik," kata Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova.

Menurut dia, ekspektasi positif terhadap susunan kabinet Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan harapan ekonomi Indonesia akan stabil di tengah perlambatan ekonomi global.

"Ekonomi Indonesia masih akan tetap tumbuh ke depannya seiring dengan komitmen pemerintahan yang akan mendorong infrastruktur, sektor itu akan menjadi salah satu pendorong ekonomi Indonesia ke depan," katanya.

Kendati demikian, lanjut dia, penguatan rupiah masih cenderung terbatas menyusul data-data ekonomi Amerika Serikat yang cenderung membaik setelah pengumuman data pengangguran yang menurun di negara itu.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan klaim penurunan pengangguran Amerika Serikat  menunjukan pemulihan pasar kerja.

"Kondisi itu akan memicu investor menggunakan data itu untuk melakukan transaksi dolar AS," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014