Tokyo (ANTARA News) - Kurs dolar AS sedikit melemah terhadap yen di Asia pada Jumat, setelah menguat didukung data ekonomi yang baik, karena konfirmasi pertama kasus Ebola di New York City memukul selera risiko investor.

Greenback dibeli 108,00 yen pada perdagangan sore di Tokyo, merosot dari 108,27 yen di New York, tetapi masih jauh di atas 107,24 yen di Tokyo pada Kamis pagi.

Euro dibeli 136,70 yen, turun dari 136,93 yen di perdagangan AS, sementara itu naik tipis ke 1,2656 dolar dari 1,2647 dolar.

Mata uang "safe haven" yen melemah pada Kamis dengan sentimen risiko terangkat oleh data manufaktur Tiongkok menggembirakan, angka kuat untuk aktivitas bisnis zona euro dan data pekerjaan AS yang baik.

Dolar naik ke kisaran 108-yen tetapi relinya kehabisan tenaga di Asia.

"Itu semua akan jadi sangat baik, sampai berita utama merah (awal waktu Asia) mencapai layar yang mengatakan bahwa pasien sedang diuji di rumah sakit Bellevue di NYC untuk terduga Ebola," kata National Australia Bank dalam sebuah catatan.

"Berita ini memiliki efek membawa tingkat dolar-yen -- saat ini ... barometer sentimen risiko global -- turun 30 poin dari 108,35 yen ke 108,05 yen," katanya dalam sebuah catatan.

Seorang dokter yang baru saja kembali ke New York dari merawat pasien Ebola di Guinea dinyatakan positif terkena virus mematikan itu pada Kamis.

Analis Credit Suisse Hiromichi Shirakawa memperingatkan terhadap terlalu banyaknya pengambilan risiko didorong oleh spekulasi tentang kebijakan moneter, termasuk pertanyaan tentang apakah Bank Sentral Eropa akan mulai membeli obligasi perusahaan yang lebih berisiko.

Investor juga mengawasi keluarnya tanda-tanda penundaan penarikan kembali stimulus oleh Federal Reserve AS, di tengah meningkatnya spekulasi bahwa ekonomi lemah akan memaksa bank sentral Jepang (BoJ) untuk melepaskan langkah-langkah pelonggaran baru.

"Ini kembali ke sentimen risk-on yang pada dasarnya berasal dari spekulasi tentang dan harapan untuk langkah-langkah kebijakan," kata Shirakawa dalam sebuah catatan.

"Tetapi otoritas kebijakan tampaknya tidak akan ramah seperti yang pasar keuangan pikirkan."

Dolar menguat terhadap mata uang Asia-Pasifik.

Unit AS naik ke 32,41 baht Thailand dari 32,33 baht pada Kamis, menjadi 1,2762 dolar Singapura dari 1,2723 dolar Singapura dan menjadi 30,40 dolar Taiwan dari 30,39 dolar Taiwan.

Greenback juga naik menjadi 1.057,85 won Korea Selatan dari 1.055,90 won, menjadi 61,28 rupee India dari 61,26 rupee, menjadi 12.071,00 rupiah Indonesia dari 12.010,00 rupiah, dan menjadi 44,81 peso Filipina dari 44,76 peso.

Dolar Australia melemah ke 87,61 sen AS dari 87,64 sen AS, sementara yuan Tiongkok menguat menjadi 17,64 yen dari 17,53 yen, demikian AFP melaporkan.

(SYS/A026/S004)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014