Cccc Jakarta (ANTARA News) - CTS, trio bergenre tekno yang ketiga anggotanya hingga kini masih misterius, memeriahkan festival musik SoundsFair di Balai Sidang Jakarta.

Profil ketiga personel masih misterius karena dalam setiap aksi panggungnya, CTS selalu mengenakan penutup wajah dan leher yang menyerupai baju anti-radiasi.

Demikian juga saat mereka manggung di panggung Cendrawasih 3, ketiganya mengenakan kostum lengkap dengan layar LED di kepala dengan masing-masing memakainhuruf C, T dan S.

CTS sendiri merupakan nama unit dari bentuk topeng LED mereka; Circle, Triangle dan Square.

Band Jepang yang dibentuk tahun 2012 itu membawakan beberapa lagu hita seperti "Can't Help Falling In Love" dan "Kokoronomoto".

Musik campuran dari J-Pop, tekno, trance, dan dance mengajak para penikmat musik malam itu bergoyang.

"Penampilan CTS unik dan seru, musiknya cheerful tapi tidak berisik, lucu aja kostumnya seperti terkena radiasi," kata Ruth Evelyn (25), salah seorang penonton yang mengaku baru menyaksikan penampilan CTS untuk pertama kalinya.

Penampilan CTS menghadirkan permainan laser warna-warni dan layar belakang dengan berbagai seni pencahayaan dan gambar yang sesuai dengan tema lagu yang dibawakannya.

Meski tak seramai panggung lain namun pengunjung tampak bersemangat bergoyang dan mengangkat tangan di antra hentakan lagu CTS.

Di Jepang, CTS sangat populer dan masuk lima besar chart musik utama di Jepang. Gelaran SoundsFair yang diselenggarakan PT Java Festival Production (JFP) berlangsung selama tiga hari, 24-26 Oktober di Jakarta Convention Center (JCC).

Deretan band musik dan musisi dunia yang turut meramaikan festival antara lain Sophie Ellis-Bextor, Magic!, Cody Simpson, RAN, Tulus, Ipang, TheJacksos, Yuna, Ari Lasso, Morfem, Poolside, Maliq n D'essentials, The Milo, Monkey to Millionnaire, Roosvelt, Mocca, G-Pluck, Endah n Rhesa dan Adhitia Sofyan, Float. (*)

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014