Magelang (ANTARA News) - Budayawan Buya KH Ahmad Syafii Maarif mengakui Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat cerdik dalam menyusun kabinet yang melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

"Menurut saya langkah jokowi itu cerdik sekali. Walaupun banyak orang tidak suka, tetapi saya suka," ujar mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu.

Ia mengemukakan pendapatnya itu usai menjadi pembicara di Kongres Persaudaraan Sejati Lintas Iman yang diselenggarakan Keuskupan Agung Semarang di Muntilan, Kabupaten Magelang.

Pendiri Maarif Institute tersebut menilai, calon menteri dikonsultasikan ke KPK dan PPATK merupakan cara baik sekali, Presiden Jokowi mendapatkan penilaian lebih obyektif yang diusahakan pihak luar yang berkompeten.

Ketika ditanya pers bahwa ada kesan Presiden Jokowi terlalu lama dalam pembentukan kabinet, ia justru mengatakan, asal masyarakat diberi penjelasan, maka hal itu tidak menjadi masalah.

"Menurut saya tidak apa-apa. Sesuai undang-undang waktu pembentukan kabinet hingga 14 hari, sedangkan sekarang belum ada seminggu sejak pelantikan," katanya.

Namun, ia berharap, Presiden Jokowi juga jangan terlalu lama untuk mengumumkan dan melantik kabinet kerjanya, atau paling tidak minggu depan harus sudah terbentuk.

Uskup Agung Semarang Mgr. Johannes Pujasumarta dalam kesempatan itu juga menilai, langkah Presiden Jokowi membentuk kabinet baik sekali, karena tidak mengambil keputusan sendiri dengan  melibatkan lembaga yang dipercayai menilai rekam jejak apakah calon menteri kemungkinan terlibat korupsi atau tidak.

"Saya berharap pemerintahan Jokowi nanti didukung para menteri yang sungguh-sungguh kompeten, yang betul-betul menguasai bidang pekerjaannya," katanya menambahkan. (*)

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014