Hilla, Irak (ANTARA News) - Delapan tentara Irak tewas dalam bentrokan dengan pejuang jihad di selatan Baghdad saat tentara berjuang untuk mengamankan rute yang digunakan oleh ratusan ribu peziarah Syiah, kata petugas Sabtu.

Para peziarah mengambil bagian dalam peringatan Asyura, yang menandai kematian Imam Hussein, salah satu tokoh yang paling dihormati di Syiah Islam, sering menjadi sasaran pemboman selama ritual tahunan, yang berlangsung bulan ini.

Tetapi Maret tahun ini ke kota suci Karbala menjadi lebih berbahaya daripada biasanya dengan adanya kelompok gerilyawan dari Negara Islam (IS), yang telah dibanjiri daerah yang luas di negara itu, dan menguasai wilayah sepanjang jalan.

Serangan-serangan oleh pasukan keamanan terhadap pejuang IS di wilayah Jurf al-Sakhr dimulai Jumat, kata seorang kapten tentara.

Delapan tentara tewas dalam pertempuran, kata seorang kapten dan mayor tentara.

Para petugas mengatakan puluhan gerilyawan juga tewas, namun para pejabat Irak sering mengumumkan korban meninggal tinggi untuk pejuang IS namun tidak mungkin untuk melakukan verifikasi secara independen.

"Mengamankan Jurf al-Sakhr adalah mengamankan Karbala dan selatan sepenuhnya, sebagai pintu gerbang ke selatan dimulai dari Jurf al-Sakhr," kata Gubernur Karbala Aqil al-Turaihi kepada wartawan selama kunjungan ke daerah.

Mengamankan Jurf al-Sakhr juga akan lebih baik bagi posisi pasukan Irak untuk menyerang para pejuang IS di Provinsi Anbar di dekatnya, di mana mereka telah menderita serangkaian kemunduran, mendorong peringatan bahwa seluruh provinsi bisa jatuh ke tangan militan, demikian AFP.
(H-AK)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014