Jakarta (ANTARA News) - Penampilan penyanyi solo Tulus sepertinya menjadi salah satu yang paling ditunggu-tunggu dalam festival musik SoundsFair, Sabtu (25/10) malam.

Suaranya yang merdu, pembawaannya yang hangat dan gayanya yang sederhana, itu lah Tulus, penyanyi yang sedang naik daun. Tulus, memakai kemeja hitam-merah dipadukan celana hitam, berhasil membuat Plenary Hall Jakarta Convention Center disesaki penonton. Teriakan histeris dari para penggemar terutama kalangan perempuan pun kerap mengiringi penyanyi asal Bandung itu.

Tidak hanya itu, penonton pun hampir selalu ikut bernyanyi bersama Tulus sepanjang satu jam penampilannya membawakan sepuluh lagu. Tulus membuka penampilannya dengan "Baru" yang merupakan lagu dari album keduanya berjudul "Gajah".

Seperti biasa, Tulus selalu menceritakan kisah dari lagu-lagu sebelum ia menyanyikannya.

"Lagu ini menceritakan tentang rasa sakit hati. Saya mengibaratkan seperti bumerang," kata Tulus sebelum menyanyikan lagu bertajuk "bumerang".

Ia lalu mengisahkan lagu yang bercerita soal binatang. Penonton langsung berteriak karena tahu kalau Tulus akan menyanyikan lagu "Gajah".

"Waktu kecil saya dipanggil gajah dan saat itu kurang suka, lalu perlahan saya mulai bisa terima. Dan saat dewasa saya memutar otak menjadikan itu lagu," jelas Tulus.

Setelah itu, Tulus membawakan lagi lagu dari album keduanya, "Satu Hari di Bulan Juni".

"Lagu yang saya tulis ini untuk kakak perempuan saya. Ini terjadi di keluarga kecil saya, bahwa semestinya cinta tidak banyak terkontaminasi dengan uang dan segala lainnya," ungkap Tulus yang membuat lagu tersebut di bulan Juni.

Lagu selanjutnya, "Teman Hidup", membuat penonton langsung ikut bernyanyi tanpa diberi aba-aba. "Ini tentang manusia yang dibutuhkan manusia lain, teman yang dibutuhkan orang lain, teman yang dinantikan semua orang," jelas Tulus yang langsung disambut histeris penonton.

"Teman Hidup" merupakan salah satu lagu dari album pertamanya yang membuat nama Tulus melambung.

Selain membawakan lagu-lagu miliknya yang selalu menjadi hits itu, Tulus juga membawakan lagu dari band Jikustik bertajuk "1.000 tahun lamanya".

Meskipun lagu yang dibawakan Tulus rata-rata berirama lambat, ternyata membuat malam itu semakin hidup. Penyanyi berusia 27 tahun itu kembali mengajak penonton bernyanyi lewat lagunya "Jangan Cintai Aku Apa Adanya".

Penampilan Tulus ditutup dengan salah satu lagunya yang paling terkenal berjudul "Sewindu". Hampir semua penonton pun ikut bernyanyi. Tulus dan lagu-lagunya yang begitu melekat dalam ingatan penggemarnya betul-betul berhasil membuat konser malam itu begitu hidup.

Pewarta: Monalisa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014