Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro berkomitmen menjaga stabilitas perekonomian.

Namun saat ditanya lebih lanjut mengenai program-program yang akan dia jalankan, Bambang belum bersedia memberikan penjelasan lebih lanjut.

"Kita tunggu saja nanti pengarahan dari Presiden," katanya di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Minggu petang, usai pengumuman penjabat menteri dalam Kabinet Kerja.

Pada Senin (22/10), Bambang dipanggil ke Istana. Ketika itu ia tidak memberikan jawaban jelas mengenai kehadirannya di Istana.

Waktu itu Bambang hanya menjelaskan isi pembicaraannya dengan Presiden Joko Widodo.

"Pokoknya membahas APBN, apakah sampai akhir tahun APBN kita aman, tidak lewat defisitnya. Antisipasi 2015, bagaimana meningkatkan penerimaan, melakukan penghematan belanja dan sebagainya," kata Bambang, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan II.

Bambang Brodjonegoro lahir di Jakarta pada 3 Oktober 1966. Ia merupakan alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia jurusan Studi Pembangunan pada 1990 serta memperoleh gelar master bidang perencanaan urban pada 1995. Ia meraih gelar (Ph.D) pada 1997 dari University of Illinois at Urbana Champaign, Amerika Serikat.

Bambang, yang tercatat sebagai mahasiswa berprestasi Universitas Indonesia pada 1989, telah menerbitkan beberapa karya tulis termasuk buku yang diterbitkan oleh The Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS) Singapura dan oleh Edward Elgar, Inggris.

Bambang juga aktif mempresentasikan makalahnya pada berbagai seminar internasional seperti International Workshop on Intergovernmental Transfers Including Health and Education Finance di Korea dan The UN Conference for MDGs di Australia.

Putra bungsu mantan rektor Universitas Indonesia Soemantri Brodjonegoro itu juga pernah menjadi dekan termuda di almamaternya untuk periode 2005-2009, serta menjadi Director General Islamic Research and Training Institute, Islamic Development Bank (IDB) hingga tahun 2011.

Karir Bambang di pemerintahan bermula ketika ditunjuk oleh Menteri Keuangan Agus Martowardojo menjadi Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal pada 21 Januari 2011, menempati posisi yang ditinggalkan oleh Anggito Abimanyu.

Bambang kemudian dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Wakil Menteri Keuangan II pada 1 Oktober 2013, mengisi tempat Mahendra Siregar, yang terpilih untuk mengisi jabatan sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Pada 13 Oktober 2014, Bambang menerima anugerah Bintang Mahaputra Utama dari Presiden untuk jasa-jasa yang luar biasa di berbagai bidang yang bermanfaat bagi kemajuan, kesejahteraan dan kemakmuran bangsa dan negara.

Pewarta: M Arif Iskandar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014