Jokowi memandang profesionalitas dan kecakapan seseorang dalam bekerja, bukan hanya dari latar belakang pendidikannya saja"
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo memilih "bukan perempuan biasa" pada delapan kursi menteri pada Kabinet Kerja karena kedelapan perempuan ini memiliki kekuatan pada bidangnya masing-masing.

"Mereka (menteri-menteri perempuan) yang dipilih itu bukan perempuan biasa. Karena kedelapan-delapannya punya kekuatan masing-masing dan pemilihannya ini unik," ujar pengamat politik dari LIPI Jaleswari Pramodhawardani kepada Antara News, Senin.

Jaleswari menunjuk pemilihan Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan yang berpengalaman pada bidang perikanan dan kelautan, serta pengusaha sukses pemilik 50 pesawat, meskipun tidak berijazah SMA.

"Hal ini membuktikan bahwa Jokowi memandang profesionalitas dan kecakapan seseorang dalam bekerja, bukan hanya dari latar belakang pendidikannya saja," ujar Jaleswari.

Selain itu, ada Yohanan Yambise yang menduduki kursi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak. Guru Besar Universitas Cendrawasih tersebut menjadi perempuan Papua pertama dari Papua yang menjadi menteri.

Kemudian, Retno Lestari Priansari Marsudi, yang menjadi menteri luar negeri perempuan pertama di Indonesia.

Menurut Jaleswari, Retno akan mampu membawa Indonesia ke panggung internasional secara diplomatik, mengingat batas wilayah negara kian samar dan persaingan internasional semakin nyata sehingga butuh kepiawaian menjalin komunikasi secara global.

Jaleswari mengatakan, pemilihan kedelapan perempuan ini sesuai dengan visi dan misi Presiden dan Wapres Jokowi-JK yang ingin meningkatkan partisipasi perempuan dalam politik.

"Sejak awal dalam visi misinya, Jokowi mengatakan perempuan menjadi salah satu concern beliau dalam pembangunan nasional. Misalnya bagaimana meningkatkan perempuan memasuki jabatan publik. Delapan menteri ini ya menjadi wujud dari apa yang ingin dicapai," ujar Jaleswari.

Meskipun demikian, lanjutnya, para menteri perempuan perlu menjawab tantangan ini dengan bekerja semaksimal mungkin untuk membuktikan bahwa kemampuan perempuan Indonesia sama dengan kaum pria sehingga tujuan yang ingin dicapai Kabinet Kerja terwujud dan berimbas pada kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Kedelapan perempuan menteri itu adalah Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi, Menteri BUMN Rini Mariani Semarno, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan  Siti Nurbaya, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa  dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohanan Yembise.







Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014