Sementara ini kami targetkan dua emas untuk SEA Games 2015 di Singapura karena adanya pengurangan kuota atlet,"
Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Persatuan Tennis Seluruh Indonesia (PB PELTI) mengincar dua medali emas pada SEA Games 2015 Singapura atau turun dari perolehan emas SEA Games 2011 sebanyak tiga medali emas.

"Sementara ini kami targetkan dua emas untuk SEA Games 2015 di Singapura karena adanya pengurangan kuota atlet," kata Ketua Sub Pembinaan Prestasi PB PELTI yang juga Pelatih Tim Nasional Tenis Roy Johanes Therik di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan pihaknya bersikap realistis melihat kuatnya lawan dari negara tetangga seperti Thailand karena mereka memiliki atlet kelas dunia dan dipastikan mereka sudah bisa membawa empat medali emas.

"Thailand kuat sekali dan kita tidak mau muluk-muluk terutama atlet putrinya dan boleh di bilang empat medali emas sudah ditangan mereka," katanya.

Selain itu Roy mengatakan yang cukup mengagetkan adalah jumlah kuota atlet tenis dikurangi oleh Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) padahal menurut dia cabang olah raga ini langganan emas setiap kali Sea Games.

"Atlet kita SEA Games itu total ada lima dan ternyata Prima minta hanya empat atlet namun kita coba bertahan untuk lima atlet karena bermain beregu harus bergantian," katanya.

Dia mengatakan sampai saat ini atlet pelatnas tenis belum ditentukan akan tetapi tidak jauh dari atlet Asian Games 2014 dan akan dibicarakan bersama PB Pelti.

"Mesti idealnya bisa diturunkan tujuh pemain putra-putri namun ada beberapa nama atlet tenis yang akan diturunkan diantaranya untuk putra Christoper Rungkat, David Agung, Aditia, Albert Sie, dan untuk putri Lavinia, Deria," katanya.

Dia mengatakan sampai saat ini beberapa atlet sedang mengikuti kejuaran dunia di beberapa negara seperti Amerika dan Jepang.

"Kalau cabang olah raga Tenis biasanya, atlet latihan di klub masing-masing namun untuk pelatnas biasanya sebelum berangkat pertandingan akan diadakan try out dan dikumpulkan," katanya.

Pewarta: M Agung Rajasa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014