Jakarta (ANTARA News) - Harta Kekayaan menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Mariani Soemarno mencapai Rp48 miliar namun dengan utang 1,236 juta dolar AS berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara pada 8 Desember 2004.

Harta itu ia laporkan setelah selesai menjabat Menteri Perindustrian 2001-2004. Hartanya terdiri atas harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan senilai Rp28,5 miliar yang berada di enam lokasi di Jakarta Selatan, satu lokasi di Jakarta Timur dan dua lokasi di kabupaten Bogor.

Sedangkan harta bergerak adalah senilai Rp3,39 miliar yang terdiri atas mobil merek Toyota Picnic, motor merek Harley Davidson, mobil merek BMW 530i, Toyota Kijang Inova, Nissan El Gran, Subaru Impressa, Mercedes Benz E Class 240 A/T serta Nissan XTrail 25 Xtat.

Harta selanjutnya berupa batu mulia, barang-barang seni dan antik serta logam mulia yang totalnya senilai Rp1,07 miliar dan 214.000 dolar AS ditambah surat berharga senilai total Rp75,7 miliar.

Namun Rini juga memiliki utang senilai Rp66,13 miliar dan 1.450.000 dolar AS.

Rini diketahui banyak berkarir di berbagai perusahaan khususnya perusahaan otomotif sebelum menjadi menteri BUMN misalnya menjadi Presiden Direktur PT Kanzen Motor Indonesia, Presiden Direktur PT Semesta Citra Motorindo, Presiden Direktur PT Astra Internasional (1998-2000), Direktur Keuangan Astra Internasional, Presiden Komisaris PT Semesta Citra Motorindo, Presiden Komisaris PT Astra Agro Lestari, Komisaris Bursa Efek Jakarta.

Rini menyelesaikan pendidikan sarjana di fakultas Ekonomi, Wellesly College Massachusetts, Amerika Serikat pada 1981 dan terlibat sebagai Ketua Yayasan Dharma Bhakti Astra, penasihat ahli Keuangan Koperasi Pegawai Negeri, khususnya pada Bank Kesejahteraan Ekonomi.

Ia lahir di Maryland, Amerika Serikat pada 9 Juni 1958 dan dipercaya Presiden Joko Widodo menjadi Kepala Staf Tim Transisi. (*)

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014