... saat itu adalah umat Yahudi yang diperlakukan sama baiknya dengan Muslim... "
Jakarta (ANTARA News) - Imam besar Masjidil Haram dan Nabawi, Sheikh Abdul Rahman Alsudais, menepis anggapan Islam itu intoleran; sebaliknya agama dengan penganut terbesar kedua di dunia ini menjunjung toleransi antarumat beragama sebagaimana Rasulullah Muhammad SAW menghargai umat Yahudi.

"Rasulullah Muhammad SAW memperlakukan semua masyarakat yang sama. Contohnya saat itu adalah umat Yahudi yang diperlakukan sama baiknya dengan muslim," kata Sudais, di sela-sela seminar tentang kemoderatan dalam Alquran dan Alhadits, di Hotel Shangrila, Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan, amalan berbuat baik dengan sesama manusia dan larangan menggangu umat lain itu prinsip Islam yang tertuang dalam sumbernya, Alquran dan Alhadits.

Lebih lanjut, dia menjelaskan justru orang yang tidak benar-benar tahu Islam yang melakukan tindakan intoleransi beragama.

"Kepada mereka itu (umat lain), muslim berbuat baik, seperti dicontohkan Rasulullah SAW untuk memperlakukan orang Yahudi secara baik selama mereka tidak mengganggu. Islam sangat menghargai toleransi," kaya dia.

Orang yang tidak tahu agama Islam-lah yang tidak bertoleransi," kata ketua umum Badan Otoritas Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, dengan pangkat setingkat menteri di Arab Saudi itu.

Toleransi beragama menjadi isu yang mengemuka di tengah banyak peristiwa radikalisme, di antaranya yang dilancarkan kaum ekstrimis Al Qaeda dan Negara Islam Irak dan Suriah alias ISIS.

Kehadiran radikalisme itu ditengarai oleh rendahnya toleransi antarumat beragama.

Rektor Univeritas Islam Madinah, Abdurrahman bin Abdullah Assanad, mengatakan, gerakan Islam moderat antikekerasan harus terus didorong ke seluruh dunia. Bagi dia, kekerasan tidaklah mencerminkan Islam.

"Banyak yang justru merusak nama Islam dengan fundamentalisme, radikalisme, ekstrimisme, dan terorisme. Hal itu harus kita atasi bersama," katanya.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014