Kritik yang membangun boleh, bahkan dianjurkan, jika memang kinerjanya tidak memuaskan."
Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau masyarakat untuk memberikan kesempatan kepada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk menunjukkan kinerjanya.

"Mereka baru saja diumumkan dan dilantik, berikan dulu kesempatan bekerja, biarkan mereka menunjukkan kinerjanya," kata Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Muhammad Sulton Fatoni di Jakarta, Selasa.

Menurut Sulton, kritik terhadap pemerintah memang harus dilakukan jika kinerjanya tidak baik, namun tidak selayaknya berlebihan, apalagi jika bernuansa personal.

"Kritik yang membangun boleh, bahkan dianjurkan, jika memang kinerjanya tidak memuaskan," kata Sulton.

Dua hari terakhir beberapa nama anggota Kabinet Kerja seakan di-"bully" di media sosial karena alasan yang menurut Sulton sebenarnya jauh dari substansi tugasnya memimpin sebuah kementerian, seperti Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang dikritik karena kebiasaan merokok dan kepemilikan tato di kaki, serta Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar yang dituding antisosial.

"Khusus dua menteri itu (Susi dan Marwan, Red), saya tahu yang sebenarnya tidak begitu," tegas Sulton.

Sulton menjelaskan, Susi Pudjiastuti adalah wanita pekerja keras. Perempuan pengusaha itu dikenalnya berkepribadian supel, serta aktif dalam kegiatan sosial di lingkungan Nahdlatul Ulama.

"Bu Susi itu orang Pangandaran pertama yang jadi menteri. Orang Pangandaran sekarang bersuka cita melihatnya dilantik jadi menteri," katanya.

Sementara Marwan Jafar, kata Sulton, dikenalnya aktif dalam kegiatan-kegiatan di lingkungan pesantren, sehingga tidak beralasan menudingnya sebagai antisosial.

"Antisosial itu tepat diberikan jika seseorang tereliminasi dari masyarakatnya. Faktanya Marwan tidak demikian, dia aktif di pesantren," tegas Sulton.

Ia berpesan kepada anggota Kabinet Kerja secara keseluruhan agar tidak panik dengan maraknya kritik dari masyarakat.

Menurut dia, kritik harus bisa dijadikan sebagai pelecut semangat kerja, karena itu disampaikan sebagai wujud harapan untuk terselesaikannya permasalahan bangsa selama ini. (*)

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014