Fokusnya jelas pada The Fed.
Singapura (ANTARA News) - Harga minyak dunia naik di perdagangan Asia pada Rabu, karena para pedagang menunggu hasil pertemuan kebijakan Federal Reserve AS dan laporan pasokan AS terbaru.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember naik 29 sen menjadi 81,71 dolar AS per barel, sementara minyak mentah Brent North Sea untuk Desember naik 38 sen pada 86,41 dolar AS di perdagangan sore.
(Baca juga: Harga minyak merayap naik jelang laporan persediaan AS).

"Fokusnya jelas pada The Fed," kata United Overseas Bank (UOB) Singapura dalam komentarnya. Demikian diberitakan AFP.

Sebuah pernyataan tentang hasil pertemuan dua hari The Fed akan dirilis pada pukul 18.00 GMT, Rabu.

Bank sentral AS diperkirakan akan mengumumkan mengakhiri program pembelian aset yang besar, yang diperuntukkan guna menopang ekonomi terbesar di dunia itu setelah krisis keuangan 2008.

Pedagang, karena telah mendiskon berakhirnya program "pelonggaran kuantitatif", lebih tertarik pada apa yang para pembuat kebijakan bank katakan tentang masa depan arah suku bunga AS.

"Kami memperkirakan Fed akan mempertahankan pedomannya ke depan tentang kebijakan suku bunga, mengatakan mereka akan tetap rendah untuk waktu yang cukup sekalipun pelonggaran kuantitatif berakhir," kata UOB.

Bank Singapura itu menambahkan bahwa Fed kemungkinan akan menunggu sampai Desember sebelum mengubah pedoman suku bunga, sambil menunggu lebih banyak rilis data ekonomi.

Sementara para dealer juga mengincar laporan stok AS terbaru untuk petunjuk tentang permintaan di konsumen minyak mentah utama dunia itu.

Cadangan minyak AS diperkirakan akan meningkat sebesar 3,1 juta barel dalam minggu yang berakhir 24 Oktober, menurut konsensus perkiraan para analis yang disurvei oleh Wall Street Journal.

Perkiraan lonjakan dalam persediaan, datang setelah naik 7,1 juta barel pada pekan lalu, bisa menambah kekhawatiran tentang kelebihan pasokan global dan memberikan tekanan pada harga minyak mentah.

(A026/B008)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014