Padang (ANTARA News) - Manajemen Klub Semen Padang FC menyesalkan kepemimpinan wasit yang memimpin pertandingan tim itu melawan Arema Cronus di Stadion Haji Agus Salim Padang, Sumatera Barat, Rabu sore.

Manajer Tim Semen Padang, Asdian usai pertandingan menilai wasit Ikshan Novari tidak pantas memimpin pertandingan tersebut karena banyak keputusannya yang tidak adil.

"Kita lihat sendiri, wasit sangat tidak adil dalam memberikan keputusan," kata Asdian.

Ia menilai, seharusnya pelanggaran yang dilakukan Kurnia Meiga pada menit kedua terhadap Osas Saha harus diganjar dengan kartu merah, karena sangat keras dan dilakukan di luar kotak penalti.

"Jika Osas Saha tidak dilanggar, dia bisa menciptakan gol, tapi wasit sepertinya tidak bergeming dengan kejadian tersebut," katanya.

Asdian juga mengatakan, seharusnya Semen Padang bisa mendapatkan penalti pada menit terakhir pertandingan karena pemain belakang Arema Cronus melakukan pelanggaran keras di dalam kotak penalti.

"Saya tidak mengerti, kenapa wasit tidak memberikan penalti padahal itu sangat jelas terjadi pelanggaran," katanya.

Ia menambahkan, adanya kerusuhan yang dilakukan oleh beberapa penonton pada pertandingan tersebut dipicu oleh kepemimpinan wasit.

"Kita tidak bisa menyalahkan penonton, semua keputusan wasit sangat jelas tidak adil dan menimbulkan kontroversi," katanya.

Hal yang sama juga dikatakan pemain sekaligus kapten tim Arema Malang, Ahmad Bustomi. Ia mengatakan wajar pemain Semen Padang melakukan protes terhadap keputusan wasit.

"Kami juga menilai keputusan wasit banyak yang menggangu, wajar jika pertandingan itu diwarnai protes keras," katanya.

Namun demikian ia mengatakan, pertandingan tersebut berjalan dengan sangat menarik, dan kedua tim mampu menampilkan permainan terbaiknya.

Pewarta: Agung Pambudi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014