Washington (ANTARA News) - The Federal Reserve pada Rabu memutuskan untuk mengakhiri program stimulus pelonggaran kuantitatif (QE), setelah enam tahun memompa uang ke dalam perekonomian melalui pembelian aset untuk menopang pertumbuhan.

The Fed juga mengatakan tidak akan menaikkan suku bunga untuk "waktu yang cukup" setelah program QE berakhir, berpegang teguh pada jadwal kenaikannya jauh memasuki 2015, lapor AFP.

Dua sinyal penting dari kebijakan moneternya sesuai perkiraan, karena bank sentral AS menarik diri dari era krisis ekonomi dengan ekonomi yang terus tumbuh, tetapi dengan beberapa kekhawatiran tentang inflasi yang lemah.

Namun, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), dalam sebuah pernyataan pasca-pertemuan, mengatkan kondisi pasar tenaga kerja, yang lama menjadi perhatian khusus telah menunjukkan "perbaikan substansial" dan kekuatan yang mendasari terus maju ke arah lapangan pekerjaan penuh.

Oleh karena itu, FOMC mengatakan, pihaknya menutup QE3, tahap terakhir pembelian sekitar 3,5 triliun obligasi negara dan sekuritas berbasis hipotek sejak 2008 untuk mempertahankan suku bunga rendah dan mendorong investasi.

Program ini telah dikurangkan dari 85 miliar dolar AS per bulan pada Desember lalu menjadi hanya 15 miliar pada bulan ini, dan ekonom mengatakan bahwa dampaknya terhadap pertumbuhan secara keseluruhan telah semakin berkurang.

Tujuan utama The Fed untuk kebijakan ini adalah membantu menurunkan tingkat pengangguran, yang meningkat mencapai sebesar 10,0 persen pada Oktober 2009 dan terus menurun menjadi 5,9 persen pada bulan lalu.

Dengan pertumbuhan lapangan pekerjaan sekarang berjalan pada jepitan kuat, fokus The Fed telah beralih ke inflasi, yang masih jauh di bawah targetnya sebesar 2,0 persen.

FOMC mengatakan Rabu bahwa perekonomian terus tumbuh pada kecepatan "moderat" dan menyatakan bahwa inflasi yang rendah tidak terlalu banyak mengkhawatirkan, mengatakan perkiraan untuk jangka panjang "tetap stabil."

Juga kunci dalam pernyataan Rabu adalah sinyal Fed untuk suku bunga.

Komite telah berulang kali menyatakan bahwa kenaikan pertama suku bunga acuan "federal funds" (dana federal) dari tingkat 0-0,25 persen, di mana telah berdiri sejak akhir 2008, akan datang hanya pada "waktu yang cukup" setelah berakhirnya QE.

Selain itu, survei anggota FOMC telah menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga sekitar pertengahan 2015.

Tetapi beberapa analis berspekulasi bahwa, karena program ini telah berakhir dan gambaran ekonomi membaik, FOMC mungkin mengubah bahasa pernyataannya untuk memungkinkan kenaikan suku bunga lebih awal.

Bahasa tetap sama, dan seperti biasanya FOMC memungkinkan ruang bagi dirinya untuk mengubah arah, mengatakan jika ekonomi membaik lebih cepat atau lebih lambat dari yang diharapkan, kenaikan suku bunga bisa datang lebih cepat, atau lebih lambat.

Analis mengatakan tidak ada kejutan besar dalam pernyataan The Fed, tetapi hal itu adalah, "jika ada, nada yang lebih positif, setidaknya di pasar tenaga kerja," menurut Jim OSullivan dari High Frequency Economics.

Pasar ekuitas AS menunjukkan dampak sedikit bersih: S&P 500 turun 0,35 persen pada sore hari, sedikit lebih rendah dari sebelum rilis pernyataan.

Namun dolar naik satu sen terhadap euro, menjadi 1,2650 dolar per euro, dan pernyataan sedikit positif mengirim imbal hasil obligasi pemerintah AS lebih tinggi, obligasi 10-tahun naik menjadi 2,33 persen dari 2,29 persen. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014