Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku awalnya cemas tidak bisa mengimbangi laju kinerja sesama menteri Kabinet Kerja.

"Dari awal saya sebenarnya ketakutan tidak bisa menyeimbangkan semua laju menteri di kabinet," kata Susi Pudjiastuti, saat beraudiensi dengan para pengusaha di Menara Kadin (Kamar Dagang dan Industri), Jakarta, Kamis.

Menurut Susi, dia paling miskin pengalaman dan pendidikan  tidak setinggi menteri yang lainnya.

Ia juga mengatakan tidak menyangka  masuk dalam susunan kabinet.

Susi bersuamikan Christian von Strombeck yang berkewarganegaraan Jerman.

Latar belakang Susi antara lain menjabat "Board of Directors" HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) bidang hubungan dalam negeri dan Ketua Komisi Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN).

Dikutip dari berbagai sumber, bisnisnya  dimulai pada 1983 dengan modal seadanya hasil penjualan perhiasan pribadi.

Perlahan tetapi pasti, dia berhasil mendirikan pabrik pengolahan ikan tanpa bahan kimia yang produk-produknya diekspor ke Asia dan Amerika.

Kemudian pada 2004, Susi bersama suaminya yang berprofesi pilot dan mekanik pesawat, mendirikan PT. ASI Pudjiastuti Aviation yang menggunakan merek Susi Air, di mana dalam operasinya menggunakan pesawat jenis Cessna.

Usaha penerbangan yang awalnya dibentuk untuk pengangkutan ikan, lobster, udang, dan hasil laut lain ini kemudian berubah menjadi penerbangan perintis untuk kepentingan kemanusiaan setelah Susi Air menjadi pesawat pertama yang mencapai lokasi bencana tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam.

Susi Air kemudian berkembang dan saat ini dikenal sebagai maskapai penerbangan yang melayani penerbangan menuju daerah-daerah terpencil di Indonesia.

Atas segala dedikasinya, perempuan yang lahir di Pangandaran, 15 Januari 1965 ini menerima berbagai penghargaan pribadi, seperti Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat dan "Young Entrepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia" pada 2005.

Selain itu, ia juga pernah menerima penghargaan "Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprise Exporter" dari Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, dan sederet penghargaan lainnya.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014