...pasar khawatir dengan potensi kenaikan suku bunga the Fed (Fed rate) yang lebih cepat dari seharusnya...
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore bergerak melemah sebesar 52 poin menjadi Rp12.134 dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp12.082 per dolar AS.

Analis Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir, di Jakarta, Kamis, mengatakan , mata uang dolar Amerika Serikat melanjutkan penguatannya terhadap rupiah sejak tadi pagi.

"Penguatan dolar AS tadi pagi cukup memberikan sentimen negatif bagi rupiah pada hari ini (Kamis, 30/10)," katanya.

Menurut dia, sentimen yang mendorong dolar AS menguat yakni setelah bank sentral AS (The Fed) meyakini pemulihan ekonomi AS akan berlanjut seiring dengan perbaikan kondisi sektor tenaga kerja AS.

"Kondisi itu membuat pasar khawatir dengan potensi kenaikan suku bunga the Fed (Fed rate) yang lebih cepat dari seharusnya pada tahun 2015," katanya.

Meski demikian, menurut dia, beredarnya wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebelum 1 Januari 2015 dapat mengurangi kekhawatiran investor atas defisit neraca transaksi berjalan Indonesia.

"Namun, investor mungkin akan tetap bersikap wait and see menanti data ekonomi Indonesia yang sedianya akan diumumkan pada awal 3 November mendatang yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut atas kondisi perekonomian Indonesia," katanya.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Kamis (30/10) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp12.165 dibandingkan hari sebelumnya (29/10) sebesar Rp12.163.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014