Beijing (ANTARA News) - Kementerian pertahanan Tiongkok Kamis menyatakan prihatin atas laporan bahwa India berencana membangun 54 pos perbatasan baru di sepanjang perbatasan yang mereka sengketakan, sumber lama ketegangan antara kedua tetangga raksasa itu.

Tiongkok mengalahkan India dalam perang singkat tahun 1962 dan perbatasan tetap tidak terselesaikan karena, meskipun 17 putaran pembicaraan, dua tentara bahkan tidak bisa sepakat tentang lokasi Garis Kontrol yang sebenarnya, garis gencatan senjata setelah pertempuran 1962, mengarah pada ketegangan antara patroli perbatasan.

Pada September, India mencabut larangan membangun jalan dan fasilitas militer dalam 100 km (62 mil) dari perbatasan yang diperebutkan di timur laut negara bagian terpencil Arunachal Pradesh, untuk mempercepat pembangunan 6.000 km (3.730 mil) jalan.

Langkah ini datang ketika Presiden Tiongkok Xi Jinping mengunjungi India, dalam upaya untuk meredakan ketidakpercayaan yang mendalam antara kedua negara, meskipun hubungan perdagangan dan bisnis berkembang.

Juru bicara kementerian pertahanan Tiongkok Yang Yujun mengatakan Beijing telah melihat laporan media India bahwa negara Asia Selatan itu rencananya akan membangun 54 pos perbatasan baru di Arunachal Pradesh, yang Tiongkok sebut sebagai Tibet Selatan.

"Ada sengketa tentang bagian timur perbatasan Tiongkok-India," kata Yang pada jumpa pers bulanan.

"Kami berharap bahwa pihak India dapat bekerja keras untuk mempertahankan perdamaian dan ketenangan di wilayah perbatasan, dan tidak mengambil langkah-langkah yang dapat mempersulit situasi," tambahnya. (AK)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014