Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali dipeluk oleh para peserta Muktamar VIII PPP di Jakarta usai membacakan laporan pertanggungjawaban (LPJ) DPP PPP Periode 2011-2014.

Pada kesempatan itu Suryadharma menunjukkan raut wajah yang sedih. Matanya tampak berkaca-kaca.

"Saya terharu karena dukungan masyarakat begitu besar kepada PPP, sehingga pada pemilu tahun ini PPP mengalami kenaikan sebesar 2,6 juta suara. Saya sangat terharu dan merasa bersalah kepada para pendukung PPP karena mereka telah memberikan dukungan begitu ikhlas, tapi keadaan kami seperti ini," ujar Suryadharma di Jakarta, Jumat.

Pria yang telah menjabat dua periode sebagai ketua umum PPP itu menilai konflik internal yang terjadi telah mempertontonkan segala hal yang tidak terpuji. Sementara pemilih PPP memberikan pilihan secara ikhlas.

"Tadi pada pembacaan laporan pertanggungjawaban, saya teringat kepada hal-hal seperti itu, maka dari lubuk hati paling dalam, saya sangat terharu, dan hampir tidak kuat menyampaikan kata-kata dalam laporan itu. Alhamdullilah peserta muktamar juga merasakan apa yang saya rasakan, sehingga pembacaan laporan sore hari ini jadi seperti hujan air mata," kata dia.

Dia berharap pembacaan laporan pertanggungjawaban menjadi titik balik kebangkitan PPP, menjadi partai yang utuh dan bersatu, kokoh, tidak mudah diserang badai, dan orang-orang didalamnya menjadikan konflik sebagai pelajaran, untuk selanjutnya mempersatukan jiwa, raga, pikiran, serta hatinya.

Seluruh kader PPP diharapkan secara bersama-sama dapat membangun PPP sebagai instrumen pengabdian warga PPP kepada bangsa dan agama.

Muktamar VIII PPP di Jakarta berlangsung Kamis (30/10) hingga Sabtu (1/11). Pembukaan muktamar ini dihadiri petinggi partai Koalisi Merah Putih, antara lain Prabowo Subianto, Fadli Zon, Amien Rais, Hatta Rajasa, Zulkifli Hasan, Aburizal Bakrie, Anis Matta, serta Fahri Hamzah.

Menurut Suryadharma Ali, pemilihan ketua umum yang baru bisa dilakukan malam hari ini setelah acara pernyataan pandangan wilayah atas laporan pertanggungjawaban ketua umum. Namun, tidak menutup kemungkinan dilakukan besok.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014