Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun tajam pada Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah bank sentral Jepang secara tak terduga memperkenalkan rencana untuk memompa lebih banyak uang ke dalam perekonomian.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember kehilangan 27 dolar AS, atau 2,25 persen, menjadi menetap di 1.171,6 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.

Bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ), pada Jumat mengumumkan bahwa mereka akan mulai menambahkan lebih banyak uang untuk ekonomi Jepang dengan membeli surat utang pemerintah. Langkah mengejutkan itu mendorong para investor meningkatkan pembelian pada ekuitas dan dolar AS serta menjauh dari "safe haven" emas.

Dolar AS hampir mencapai posisi tertinggi 7-tahun terhadap yen Jepang pada Jumat, mendorong indeks dolar AS, ukuran kekuatan dolar terhadap enam mata uang saingannya, ke tertinggi baru empat tahun. Emas diperdagangkan dalam dolar dan menjadi lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.

Selain itu, sebuah laporan dari University of Michigan menunjukkan sentimen konsumen berada pada tingkat tertingginya sejak Juli 2007. Indeks ini di 86,9, dibandingkan dengan angka September 84,6. Ini juga memberikan tekanan pada emas.

Perak untuk pengiriman Desember kehilangan 31,4 sen, atau 1,91 persen, menjadi ditutup pada 16,106 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari kehilangan 10,7 dolar AS, atau 0,86 persen, menjadi ditutup pada 1.235,2 dolar AS per ounce. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014