Kairo (ANTARA News) - Sebuah bom yang disembunyikan di tempat sampah meledak dan melukai tiga orang di ibu kota Mesir, Kairo, sebelum fajar Sabtu, kata kementerian dalam negeri.

Ketiga korban, yang mengalami sedikit luka, adalah karyawan dari dinas pelayanan pembersihan, menurut juru bicara kementerian Hani Abdel Latif.

Ledakan itu terjadi pada sekitar pukul 04.30 waktu setempat (02.30 GMT).

Tidak jelas siapa yang berada di balik serangan itu, namun kelompok militan marah setelah penggulingan presiden dari kubu Islamis Mohamed Moersi tahun lalu, yang telah mengklaim bertanggung jawab atas pemboman sebelumnya di Kairo.

Beberapa hari sebelumnya, delapan tersangka pelaku jihad tewas dalam baku tembak di Sinai, Mesir, kata militer Senin, saat banyak tentara dikerahkan ke semenanjung di mana sebuah bom mobil menewaskan puluhan orang pekan lalu.

Tujuh "teroris dan penjahat" ditangkap setelah baku tembak, yang

berlangsung pada Minggu di Sinai Utara, kata pernyataan militer, tanpa menyebutkan persis di mana pertempuran terjadi.

Pengumuman militer di halaman resmi Facebook muncul setelah

bom mobil bunuh diri di sebuah pos pemeriksaan militer di Sinai Utara menewaskan sedikitnya 30 tentara pada Jumat.

Pemboman itu salah satu serangan paling mematikan menargetkan pasukan keamanan sejak militer menggulingkan presiden Mohamed Moursi tahun lalu.

Pihak militer mengatakan pasukan tambahan mengipasi gerilyawan keluar dari semenanjung yang terjal, disertai dengan unit polisi khusus.

Pihak berwenang telah memberlakukan jam malam selama tiga bulan di beberapa bagian Utara Sinai dalam menanggapi pemboman itu, yang Presiden Abdel Fattah al-Sisi katakan itu dilakukan dengan bantuan "kekuatan eksternal".

Pihak militer telah mengerahkan tentara dan kendaraan lapis baja ke Sinai Utara untuk menghancurkan pemberontakan yang telah melonjak sejak penggulingan Moursi itu.

Para pejuang, yang telah menewaskan puluhan personil keamanan, mengatakan serangan mereka adalah pembalasan atas tindakan keras pemerintah terhadap para pendukung Moursi.

Tindakan keras tersebut telah menewaskan sedikitnya 1.400 orang tewas dan lebih dari 15.000 dijebloskan di penjara.

(Uu.H-AK)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014